SMP PGRI 6 Surabaya Tingkatkan Kompetensi Guru
Surabaya, memorandum.co.id - Guru perlu terus meningkatkan kemampuan dan kompetensinya dalam menjalankan profesi. Meskipun di tengah pandemi Covid-19, guru-guru SMP PGRI 6 Surabaya mendapat kesempatan dilatih memanfaatkan akun belajar.id dari Duta Rumah Belajar Raden Roro Martiningsih. Kepala SMP PGRI 6 Surabaya Banu Atmoko mengatakan, belajar.id merupakan akun pembelajaran elektronik yang memuat nama akun yang diterbitkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk peserta didik, pendidik, dana tenaga kependidikan. “Akun ini nantinya bisa digunakan untuk mengakses layanan/aplikasi pembelajaran berbasis elektronik untuk mendukung pembelajaran dari rumah maupun pembeljaran tatap muka melalui penerapan teknologi informasi dan komunikasi (TIK),” katanya. Banu mengungkapkan, kegiatan pelatihan pemanfaatan akun belajar.id meliputi kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk perbaikan dan pertumbuhan kemampuan (abilities), dan keterampilan (skill) dalam memanfaatkan akun belajar.id. “Dari kegiatan ini diharapkan akan menghasilkan suatu perubahan yang secara nyata berdampak pada peningkatan kinerja guru dalam proses belajar mengajar di kelas maupun saat daring,” terang Banu. Peningkatan kompetensi guru, lanjut dia, merupakan tuntutan profesi seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Meningkatkan Kompetensi Guru menjadi bagian penting yang harus selalu dilakukan secara terus menerus atau berkelanjutan untuk menjaga profesionalitas guru di SMP PGRI 6 Surabaya. Guru juga harus belajar beradaptasi dengan hal-hal baru yang berlaku saat ini, di antaranya yaitu memanfaatkan akun belajar.id untuk membuat desain materi pembelajaran lebih menarik. "Guru-guru sekarang dituntut untuk bisa beradaptasi dengan berbagai perubahan yang baru," ujarnya. Disamping itu, duta rumah belajar adalah perpanjangan tangan dari Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan (Pustekkom) Kemendikbud, dalam melakukan Sosialisasi pemanfaatan media pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di masing-masing provinsinya. Raden Roro Martiningsih menyebutkan bahwa di abad 21 saat ini, dunia sudah memasuki era digital, dimana seluruh aspek kehidupan tidak bisa lagi dipisahkan dari hal-hal berbau digital. Terlebih, di dunia industri kini telah memasuki sebuah era dimana penggunaan internet dalam untuk segala hal sudah menjadi suatu keniscayaan, yang biasa disebut sebagai era industri 4.0. "Begitu juga dunia pendidikan, untuk menjawab segala tantangan dan tuntutan abad 21, proses-proses pendidikan yang berjalan harus disesuaikan dengan perkembangan dan kebutuhan zaman. Sehingga, penggunaan intenet di dalam segala aspek pendidikan menjadi sebuah keniscayaan," pungkasnya. (mg1)
Sumber: