Ratusan IPAL di Surabaya Hanya Diawasi Tujuh Orang

Ratusan IPAL di Surabaya Hanya Diawasi Tujuh Orang

Surabaya, memorandum.co.id - Banyaknya instalasi pengolahan air limbah (IPAL) yang tersebar di Surabaya, tidak diimbangi oleh jumlah pengawas.Akibatnya, tidak jarang IPAL di lokasi-lokasi tersebut mengalami kerusakan karena kurangnya pengawasan. Dikatakan Kadis Lingkungan Hidup Eko Agus Supiadi Sapoetro, bahwa saat ini ada sekitar 400 IPAL yang ditangani Pemkot Surabaya tetapi dengan jumlah pengawas yang hanya 6-7 orang saja. “Kami maksimalkan yang ada, kalau kurang ya semua kurang. Kita juga giliran selama setahun dan terus melakukan pengawasan. Harapannya semua bisa tercover dengan baik,” jelas Eko, Senin (22/3). Tambah Eko, penyebab kerusakan adalah kurangnya perawatan yang kurang maksimal. Contohnya di sentra wisata kuliner (SWK) dan rusunawa. Karena adanya pergantian orang, maka bisa menyebabkan perawatan yang tidak sama dengan sebelumnya. “Di SWK dan dan rusun, ada yang bagus dan ada yang tidak. Karena diganti orangnya,” ujarnya. Lanjutnya, dengan ditambahkannya rusun dan SWK, jika tidak ada perawatan IPAL yang bagus maka bisa menambah permasalahan baru lagi. “Kami sosialisasikan terus, harapannya semakin bagus. Kareba satu SWK ada satu IPAL, orangnya tinggal merawat dan mengetahui kapan limbah itu dibuang setelah diolah sebelumnya,” jelas Eko. Eko mengimbau ada kepedulian masyarakat yang memiliki IPAL. ”Terus peduli terhadap IPAL terutama penghuninya,” pungkas Eko. Sementara itu, Kabid Bangunan Gedung Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR) Surabaya di Surabaya Iman Krestian mengatakan, bahwa semua SWK di Surabaya sudah dilengkapi IPAL. “Cuma ada yang IPAL besar dan portable. Tergantung dari skala pelayanan SWK-nya,” singkat Iman. Hal sama juga dikatakan, Kasi Perencanaan Perumahan dan Kawasan Permukiman DCKTR Surabaya Awang Wirawan, bahwa untuk rusunawa juga sudah dilengkapi dengan IPAL. “Setahu saya sudah ada pengelolaan untuk limbahnya,” singkat Awang. (fer/mg-3)

Sumber: