Awalnya Takut Vaksin, Pedagang SWK Tidak Ada KIPI

Awalnya Takut Vaksin, Pedagang SWK Tidak Ada KIPI

Surabaya, memorandum.co.id - Meski beberapa pedagang pasar tradisional menolak untuk divaksin karena takut ada efeknya, namun itu tidak berlaku bagi dua pedagang di Sentra Wisata Kuliner (SWK) Taman Prestasi, yaitu Tatik Mulyati dan Indra Lesmala. Buktinya, mereka datang ke Puskesmas Ketabaang setelah dihubungi pihak puskesmas, Kamis (18/3). Seperti yang dikatakan Tatik Mulyati, warga Jalan Ketabang ini. Ia sebenarnya tidak ingin divaksin, namun karena ada telepon dari puskesmas, akhirnya datang ke sana. “Dapat telepon dari puskesmas, aslinya tidak ingin divaksin,” ujarnya saat ditemui di ruang tunggu usai divaksin. Lanjutnya, selama 30 menit menunggu pascavaksin tidak ada gejala apa-apa yang dirasakannya.“Tidak apa-apa dan tidak ada reaksi,” ujar wanita yang berjualan makanan dan minuman ini. Sama halnya yang dikatakan Indra Lesmala, pedagang aneka crispy di SWK Taman Prestasi ini. Ia awalnya takut saat dihubungi dari puskesmas harus vaksin tadi. “Aslinya takut, soalnya apa ada efek-efeknya ternyata tidak ada,” jelasnya. Tambah Indra, ia mengimbau kepada pedagang lainnya untuk melakukan vaksin agar terhindar dari Covid-19. “Karena kita ketemu banyak orang. Jadi vaksin, perlu. Semoga semua cepat dapat vaksin agar sama-sama aman, da tidak kena Covid,” pungkas Indra. Sementara itu, Kepala Puskesmas Ketabang dr Joyce Hestia Nugrahanti menjelaskan, imunisasi bagi pedagang SWK berjalan mulai kemarin. Untuk hari pertama sebanyak 35 orang yang divaksin. "Seluruhnya sudah tuntas," ucapnya. Joyce mengatakan, petugas melakukan pemantauan pascavaksinasi berjalan. "Alhamdulilah tidak ada kejadian ikutan pascaimunisasi (KIPI)," pungkas Joyce. (fer)

Sumber: