Polisi Buru Satu Kurir Lain Jaringan Lapas di Malang
Surabaya, memorandum.co.id - Satreskoba Polrestsbaes Surabaya berhasil menangkap dua kurir sabu-sabu (SS) di Tol Semarang. Selain itu juga, petugas juga menyita 8,5 kilogram SS dan 400 butir pil Happy Five. Kedua kurir itu, Yunari (44), warga Pondok Pinang, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Perempuan ini ditangkap di Tol Ungaran Semarang. Satu lagi Sandra Setiawan (47), warga Dusun Lesse, Desa Ngijo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, yang ditangkap di Tol Kali Kangkung Semarang. Kini anggota masih memburu seorang kurir lagi yang merupakan satu jaringangan dengan dua kurir yang lebih dulu ditangkap di tol Semarang. "Kami masih memburu satu kurir lagi yang diduga satu jaringan dengan dua kurir yang kami tangkap di Semarang," kata Kasatreskoba Polrestabes Surabaya AKBP Memo Ardian, Selasa (16/3). Saat ini anggota di lapangan sudah mengantongi identitasnya dan sedang mengintai kurir yang menjadi target operasi (TO). "Mudah-mudahan saja cepat tertangkap," jelas Memo. Jika tertangkapnya kurir ini, kata Memo, pihaknya bisa melacak keberadaan bandar besarnya. Karena dari kedua tersangka yang ditangkap masih belum kooperatif terhadap petugas. Seperti yang diberitakan sebelumnya, anggota Satreskoba Polrestabes Surabaya berhasil menangkap dua kurir sabu jaringan lembaga pemasyarakatan (lapas) di Jatim. Selain menangkap dua kurir, Yunari dan Sandra, polisi juga menyita barang bukti 8,5 kilogram dan 400 butir Happy Five. Proses penangkapakan terhadap dua kurir ini diwarnai saling kejar di tol Semarang dan diwarnai tembakan. Bahkan, Sandra sempat berhasil meloloskan diri saat disergap di Tol Kali Kangkung usai menabrak mobil polisi dan membuang barang bukti 3 kilogram di area tol. Namun, berkat kegigihan anggota satreskoba dengan terus melacak keberadaannya, hingga akhirnya Sandra berhasil dibekuk di Malang. Kali ini petugas terpaksa melumpuhkannya dengan timah panas karena mencoba kabur untuk kali kedua. "Kedua kurir ini merupakan jaringan lapas di Jatim, saat ini masih kami kembangkan untuk mengungkap bandar yang lebih besar," jelas Wakasatreskoba Polrestabes Surabaya Kompol Heru Purnomo. (rio)
Sumber: