Ini Empat Keunggulan Departemen Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Unair

Ini Empat Keunggulan Departemen Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Unair

Surabaya, memorandum.co.id - Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (Unair) merupakan lembaga pendidikan kedokteran tertua di Jatim. Saat ini, FK UNAIR terdiri atas 28 departemen. Salah satu departemen yang ada di FK adalah Departemen Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi. Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi merupakan salah satu cabang ilmu kedokteran yang mempelajari pengelolaan komprehensif dan kelainan fungsi (impairment), hambatan dalam beraktivitas (disability), dan ketunaan (handicap). Kepala Departemen saat ini diamanahkan kepada Dr RA Meisy Andriana. Adapun departemen itu membawahi Program Studi Spesialis Ilmu Kedokteran Fisik Dan Rehabilitasi (Sp1). “Prodi Sp1 ini merupakan prodi Sp1 combined degree dengan gelar SpKFR Magister Kedokteran Klinik,” ujarnya, Minggu (14/3/2021). Departemen tersebut mempunyai program tahunan seperti pemeriksaan atlit rutin serta senantiasa turut berpartisipasi pada peringatan Hari Internasional Penyandang Cacat (HIPENCA) yang jatuh pada 3 Desember. Tak lupa, pengabdian masyarakat untuk lansia dan pediatri juga turut menjadi agenda kegiatan tahunan. Ada empat keunggulan yang dimiliki departemen tersebut. Pertama, diadakannya Gait Lab yang merupakan serangkaian pemeriksaan untuk memeriksa gangguan pola. “Pada Gait Laboratorium menggunakan forceplate, kamera dua dimensi, dan kombinasi dengan surface electrode,” terang dr Meisy. Kedua, tersedianya Pedar System. Alat itu merupakan alat untuk pemeriksaan distribusi tekanan kaki. “Pemeriksaan ini diperlukan untuk menentukan preskripsi insole yang tepat sesuai kondisi pasien, selain itu digunakan juga untuk mencegah timbulnya ulkus (luka) pada kaki,” ungkapnya. Ketiga, tersedianya Laboratorium Isokinetik. Laboratorium tersebut digunakan untuk evaluasi torsi otot dan propriosetif sendi yang berguna untuk evaluasi fungsional menggunakan alat isokinetik. “Evaluasi ini misalnya digunakan untuk kepentingan return to sport,” jelasnya. Keempat, Laboratorium Ortetik Prostetik. Ortetik prostetik adalah salah satu pelayanan dalam pembuatan dan pemasangan alat bantu pada pasien yang kehilangan anggota gerak tubuh. “Kami bekerja sama dengan RSUD Dr Soetomo dalam Program Kapalku yang bekerja sama dengan Hiroshima International University,” kata dr Meisy. Berbagai tantangan harus dihadapi oleh departemen ini yaitu sarana dan prasarana yang belum bisa diimbangi dengan kemajuan teknologi serta jumlah staf dan staf doktoral yang harus ditambah. Disamping itu ada tantangan lain yautu mencetak profesor dalam bidang Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi. “Menghadapi tantangan yang ada kami akan menambah kerja sama dengan mitra luar negeri, memperluas kolaborasi penelitian dan pengabdian masyarakat dengan mitra luar negeri, dan menambah jumlah academic peerlist,” pungkas dr Meisy. (mg-3/fer)

Sumber: