Kiat Mahasiswa ITS Taklukkan Smart Competition
Surabaya, Memorandum.co.id – Berlaga di ajang Smart Competition Indonesia Ocean Expo (IOE) 2021, tim Baskara Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil menjuarai kompetisi tersebut. Tidak berhenti di sana, tim mahasiswa ini bermurah hati membagikan kiat khusus dalam menaklukkan perlombaan sejenis smart competition. Ketua Tim Baskara, Wahid Fajar Sidik, Jumat (12/3) mengungkapkan jika ia bersama dua rekan timnya sudah mempersiapkan seluruh kebutuhan lomba dari jauh-jauh hari. Persiapan tersebut dimulai dari mencari referensi materi dari ragam departemen hingga ke student chapter (SC) yang ada di ITS. “Mencari referensi dari ragam sumber ini berguna untuk menunjang pemahaman dan wawasan personel tim,” imbuhnya mewakili rekan timnya. Lebih dalam Wahid bercerita, ia bersama Sean Chen G dan M Ilham Fahreza rela berjuang mengumpulkan referensi ilmiah dari Departemen Biologi, Teknik Kelautan, Teknik Perkapalan, Teknik Transportasi Laut, hingga ke Society of Petroleum Engineer (SPE) SC ITS. “Yang mana referensi belajar kami tersebut kami pilih lantaran memiliki bidang ilmu yang sesuai dengan materi untuk smart competition,” ujar mahasiswa Departemen Teknik Sistem Perkapalan ini. Tak hanya itu, tim Baskara juga rutin belajar bersama tiap pekannya. Meskipun sedang dikejar tanggungan seminar proposal tugas akhir (TA), Wahid dan tim rela meluangkan waktu demi menyamakan pemahaman dan saling bertukar ilmu. Terlebih lagi, ia menyambung, skema kompetisi yang mereka ikuti mengharuskan personel tim untuk mampu menjawab soal secara individu sebelum nilai ketiganya digabung menjadi satu. “Sehingga, wawasan masing-masing dari kami sangat berpengaruh dalam menentukan hasil akhir,” terang pria asal Bandung ini. Terakhir, Wahid berpendapat, perlu strategi khusus dalam memahami mekanisme perlombaan. Sebab, dalam lomba sejenis smart competition, tiap kategori soal memiliki variasi bobot nilai yang berbeda. Ia meyakini, peserta perlu memperhatikan hal tersebut agar setiap soal yang dikerjakan dapat menghasilkan gabungan nilai maksimal. “Oleh karenanya, kami memenangi kompetisi itu dengan fokus pada soal berbobot besar dan menghindari nilai minus sebaik mungkin,” bebernya. Di sisi lain, alumnus SMAN 1 Banjarnegara ini mengharapkan agar mahasiswa ITS yang melirik perlombaan sejenis smart competition dapat lebih banyak lagi. Bukan tanpa alasan, menurutnya, lomba macam ini mampu memacu mahasiswa ITS untuk lebih bersemangat dalam menyelami satu bidang keilmuan. “Sehingga dapat menambah wawasan serta mempelajari hal baru sebagai bekal ke depannya,” pungkasnya. (Mg4)
Sumber: