UINSA Bersama ISNU Jatim Galakkan Dakwah Industri Halal
Surabaya, memorandum.co.id - Universitas Negeri Sunan Ampel Surabaya (UINSA) dan Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Jatim akan bekerja sama menguatkan dakwah industri halal di Indonesia, khususunya di Jatim. Berbicara mengenai halal, pemahaman halal tak hanya dalam bentuk makanan yang tidak mengandung suatu zat yang diharamkan. Lebih dari itu, halal harusnya sudah masuk dalam sektor kehidupan berupa gaya hidup (lifestyle) dan industri. Rektor UINSA Prof H Masdar Hilmy menjelaskan bahwa Indonesia harus memiliki kebijakan produk halal dari segala sektor, seperti kosmetik, produk berbahan kimia dan biologi, perbankan, bahkan travel, dan fashion. Hal tersebut menjadi peluang besar bagi pengusaha dan masyarakat. “Ke depan kita harus menjadi pemain utama dalam halal industri. Kita harus mengambil seluruh proses halal yang sangat prospektif ini. Kita harus buktikan, bahwa halal bukan simbolik semata tapi juga memiliki substantif higenis, keamanan, dan keselamatan,” tegas Prof Masdar. Prof Masdar mengatakan, bahwa produk halal telah menjadi bagian bisnis dunia yang nilainya sangat menguntungkan bukan hanya masyarakat muslim, namun juga nonmuslim. Menurutnya, Indonesia sangat potensial untuk mengembangkan halal lifestyle. “Kita selama ini hanya fokus disertifikasi. Sertifikasi juga penting, tapi kita harus punya halal industri. Sehingga mereka mendapat keuntungan. Semua orang butuh itu untuk mengembangkan market produknya,” jelasnya. Dalam pertemuan kerja sama antara UINSA dan ISNU Jatim, dibahas pengembangan program strategis sebagai implementasi visi misi ISNU dan UINSA 2021. Prof Masdar meyakini bahwa kontribusi UINSA untuk khidmat akademik, penelitian, dan keagamaan sangat butuh penguatan dan sinergi. Menurutnya, kerja sama lebih erat dengan ISNU Jatim adalah keharusan mengingat potensi gerakan ISNU yang cukup baik. "Kami di UINSA juga telah memiliki Pusat Studi Halal. Saya akan tugaskan Dekan Dakwah bekerja cepat untuk melaksanakan komitmen dalam pertemuan tadi. Akhir Maret ini rencana pengurus ISNU Cabang istimewa UINSA akan segera kami bentuk. Lalu setelah Ramadham kami akan ikutkan MKNU ISNU Jatim,” papar Prof Masdar. Sebagaimana diketahui, ISNU Jatim gencar menguatkan kaderisasi maupun khidmad profesionalnya. Ketua PW ISNU Jatim M Mas’ud Said gencar mencetak kader unggulan di berbagai bidang. Hal tersebut sebagai langkah strategis untuk menyiapkan penerus perjuangan di masa depan yang eranya jauh sangat berbeda dengan zaman sekarang. Sebelum berkiprah di ISNU Jatim, mantan Ketua PMII Kota Malang tahun 1990-an ini dikenal bertangan dingin dalam mencetak kader dan mengendalikan beberapa organisasi sosial. "Kini sudah waktunya energi kita menguatkan pengkaderan di segala bidang. NU sudah punya segalanya, Indonesia sudah memasuki masa dengan situasi dunia pancaroba, tapi masa depan tantangannya sangat berat. Maka pilihan saya adalah di bidang pengkaderan,” terang Prof Mas'ud. Prof Mas’ud yang juga salah seorang Ketua MUI Jatim itu mengatakan, bahwa antara ISNU Jatim dan UINSA memiliki kedekatan baik jam’iyah maupun personal serta akademik. "Sehingga perlu sinergi yang lebih kuat berupa pembentukan Cabang Khusus ISNU UINSA dan kerja penguatan dakwah industri halal," pungkasnya. (mg-1/fer)
Sumber: