Ini Motif Lain Aksi Carok di Simojawar
Surabaya, Memorandum.co.id - Teka-teki motif pembunuhan terhadap korban Damiri (40), warga Omben, Sampang, Madura masih belum diketahui pastinya. Beberapa keterangan saksi di tempat kejadian perkara (TKP) ada yang mengatakan jika korban mempunyai masalah dengan istri pertama korban. Menurut keterangan Ketua RT 01, Simo Jawar Baru V-A, Abdul Rohman mendapatkan informasi, jika dugaan korban dihabisi karena ada permasalahan dengan istri pertamanya terkait perceraian yang belum selesai. "Belum usai permasalah dengan istri pertamanya, korban lalu menikah siri dengan istrinya yang sekarang secara siri. Yang pasti ada masalah dengan istrinya. Baik korban, istri pertama, dan istri sirinya ini sama-sama dari Sampang," ungkap Abdul. Berbeda lagi dengan cerita Ghofur, yang juga warga Jalan Simojawar Baru V-A. Ia mendapatkan cerita dari istrinya jika dugaan permasalahan ini dilatarbelakagi cemburu mantan suami RS, istri siri Damiri. https://www.youtube.com/watch?v=lmq_87YtcS8 Dalam pernikahan dengan mantan suaminya, RS dikaruniai dua anak. Dan RS ini pernah bekerja di Malaysia selama empat tahun. Setelah bekerja di Malaysia, RS kembali ke Surabaya dan minta bercerai dengan mantan suaminya. Kemudian menikah siri dengan Damiri yang berstatus duda anak dua. Dalam pernikahan siri itu, RS dikaruniai satu anak yang masih berumur lima bulan dan tinggal bersama di rumah kos di Jalan Simojawar Baru V-A milik Suradji. "Diduga mantan suaminya merasa sakit hati dengan RS karena sepulang dari Malaysia minta cerai. Kemudian menuding mantan istrinya itu sebelumnya ada main dengan korban," beber Ghofur. Akhirnya, mantan suaminya melampiaskannya dengan membantai korban. Saat kejadian, Ghofur sedang kulakan buah di Pasar Simo. Sekembalinya pulang dan melihat ada ramai-ramai di kampungnya. Kemudian diberitahu istrinya jika tetangga kosnya, Damiri dibunuh oleh empat pelaku. Diduga salah satunya mantan suaminya. "Sebelum berangkat ke pasar, saya melihat empat orang diduga pelaku naik dua motor mondar-mandir di sekitar lokasi kejadian. Setelah itu saya tidak tahu lagi," ungkap Ghofur. Bahkan, informasi dari warga, setelah membantai korban, dua pelaku naik motor kembali ke TKP untuk memastikan korban sudah meninggal dunia. Untuk mengecek kebenarannya itu, anggota Reskrim Polsek Sukomanunggal kemudian mengecek rekaman circuit closed televison (CCTV) di sekitar lokasi. Sementara itu, Kasatreskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Oki Ahadian mengatakan, untuk kasus penganiayaan ini pihaknya akan melakukan Lidik dan meminta keterangan saksi-saksi di TKP serta juga mencari barang bukti. Hasil olah TKP petugas inafis sementara, dilihat kasat mata memang ada sabetan benda tajam. "Pelakunya berapa orang masih belum diketahui, mudah-mudahan cepat tertangkap," kata Oki. (rio)
Sumber: