Ribuan Guru Lansia Divaksin Covid-19
Surabaya, memorandum.co.id - Pemkot Surabaya terus melakukan vaksinasi Covid-19. Kali ini sekitar 5.000 guru lansia mendapat giliran vaksin dosis pertama. Dari jumlah guru SD dan SMP yang masuk dari Dinas Pendidikan Kota Surabaya tercatat 25.422 guru. Namun, dari jumlah itu hari ini yang diutamakan guru lansia sekitar 20 persen. “Kemarin, mendapatkan lagi 15 ribu vial yang diperuntukkan kepada lansia. Hari ini dimuai pemberian vaksin terhadap guru, sementara SD dan SMP yang diterima,” ujar Kabag Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara, Selasa (9/3). Dikatakan Febri, sapaan Febriadhitya Prajatara, bahwa pelaksanan vaksinasi guru lansia ini dilakukan di puskesmas yang terdekat dengan sekolah di mana mereka bekerja. “Nanti pasti semua guru divaksin ada proritas. Karena penyelesaian vaksin semakin cepat kami memberikannya maka akan semkin cepat pula bantuan distrbusi dari pemerintah pusat,” pungkas Febri. Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Febria Rachmanita menambahkan, untuk sasaran vaksinasi di Balai Kota Surabaya adalah kepala OPD dan anggota DPRD Surabaya yang belum divaksin. Ia memastikan untuk Kepala OPD, penyuntikan kali ini merupakan penyuntikan yang kedua. Sedangkan bagi anggota DPRD, penyuntikan kali ini rata-rata penyuntikan vaksin dosis pertama. "Totalnya sekitar 72 orang yang akan mengikuti vaksin di Balai Kota Surabaya kali ini," kata Feny, sapaan Febria Rachmanita disela-sela memantau vaksinasi. Feny memastikan, vaksinasi di seluruh puskesmas dan fasilitas kesehatan lainnya juga terus dilakukan vaksinasi. Sasarannya tentu SDMK (Sumber Daya Manusia Kesehatan), lansia dan pelayan publik. "Sampai saat ini, sudah ada sebanyak 133.273 orang yang disuntik vaksin pada tahap kedua ini. Jika ditambahkan dengan vaksinasi tahap 1, totalnya sudah mencapai 172 ribu orang. Alhamdulillah sampai sejauh ini lancar dan aman," urainya. Sementara itu, Kepala Dinas Kebakaran Surabaya Dedik Irianto mengaku penyuntikan kali ini merupakan penyuntikan vaksin kedua. Ia mengaku antara penyuntikan pertama dan kedua tidak terasa apa-apa dan ternyata sudah selesai disuntik. "Dan alhamdulillah setelah disuntik, saya tidak ada keluhan apa-apa, sehingga ini menunjukkan bahwa vaksin ini aman dan halal," tegasnya. Sukadar, anggota Komisi C DPRD Surabaya yang ikut vaksin kala itu mengatakan, penyuntikan vaksin kali ini merupakan yang pertama, karena di DPRD hanya ada beberapa orang yang sudah ikut vaksin di tahap 1 atau gelombang 1. "Jadi, ini vaksin yang pertama, dan Alhamdulillah saya lolos cek kesehatan dan langsung divaksin," kata Sukadar seusai divaksin. Ia juga mengakui ketika disuntik vaksin sakitnya seperti digigit semut, dan cara menyuntiknya juga halus, sehingga tidak terasa. Ia juga bersyukur karena setelah disuntik tidak ada efek yang dirasakan. "Tadi disuntik kayak digigit semut," katanya sambil tertawa. Sukadar juga berharap warga Surabaya tidak perlu takut untuk divaksin. Bahkan, ia juga meminta warga tidak termakan isu hoax yang menyebutkan bahwa vaksin ini dapat menyebabkan pusing dan sebagainya. "Vaksin ini aman dan halal. Jangan takut divaksin," pungkasnya. (fer/udi)
Sumber: