Pembelajaran Tatap Muka Terbatas Mulai Diberlakukan di Lamongan

Pembelajaran Tatap Muka Terbatas Mulai Diberlakukan di Lamongan

Lamongan, Memorandum.co.id - Sekolah-sekolah di Lamongan mulai melakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas. PTM terbatas menggunakan model pembagian jam pembelajaran atau model shift. Kepala Dinas Pendidikan Lamongan, Adi Suwito mengatakan, di tengah pandemi Covid-19 yang belum berakhir hingga hari ini untuk proses belajar mengajar, Lamongan sudah mulai memberlakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas model shift untuk para plajar. "PTM terbatas sudah diterapkan di Lamongan dengan model shift, namun penerapan tergantung situasi dan kondisi lingkungan sekolah," kata Adi Suwito, Selasa (2/3). Adi menuturkan, secara teknis siswa-siswi yang mengikuti PTM ini hanya 50 persen dari total siswa yang diperbolehkan masuk dalam kelas, sedangkan sisanya mengikuti pembelajaran melalaui daring di rumah masing-masing atau mengikuti Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). "Mereka yang masuk diwajibkan dan harus mematuhi protokol kesehatan (prokes). Sekolah juga harus dan wajib menerapkan prokes secara ketat,” tuturnya. Sebelum siswa memasuki sekolah, jelas Adi, pihaknya memberlakukan data periksa siswa. Data periksa ini, menurut Adi, menjadi pedoman setiap sebelum memulai pembelajaran PTM. Selain kesiapan siswa, pemberlakuan PTM terbatas di Lamongan ini juga menilik tingkat kesiapan sekolah terhadap semua piranti protokol kesehatan. "Selain itu, guru yang memiliki komorbid ataupun sedang sakit juga sudah diminta untuk tidak mengikuti PTM terbatas ini dan tetap memberlakukan PJJ. Kalau terkait kesiapan PTM pada Juni nanti, semuanya kami serahkan kepada tim Satgas Covid-19 untuk memutuskan, kami tinggal mengikuti keputusan dari Satgas," jelasnya. Lembaga yang sudah mulai melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka secara terbatas itu, imbau Adi, wajib menjalankan dan mematuhi prokes dengan ketat karena kesehatan dan keselamatan warga sekolah tetap yang utama. "Yang lebih penting lembaga sekolah harus terus memantau perkembangan Covid-19 di lingkungannya masing-masing," imbaunya. (tri/har)

Sumber: