Dilantik Jadi Wali Kota, Eri Cahyadi: Mari Bangun Surabaya Bersama-sama

Dilantik Jadi Wali Kota, Eri Cahyadi: Mari Bangun Surabaya Bersama-sama

Surabaya, memorandum.co.id - Hari ini Eri Cahyadi ST MT dan Ir H Armuji MH dilantik sebagai wali kota dan wakil wali kota Surabaya. Tentu saja harapan dan berbagai keinginan warga kota berada di pundak mereka berdua. Sebagai seorang mantan aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemkot Surabaya, tentu Eri sudah memahami berbagai persoalan dan apa yang harus dilakukan. Namun itu tidak serta merta dilakukan sendiri, namun melibatkan berbagai pihak terkait. Untuk itu ia meminta masyarakat dan berbagai stakeholder bersama-sama bekerja untuk membangun Kota Surabaya agar bisa keluar dari pendemi. Sebab, pandemi Covid-19 ini tidak hanya terjadi di Surabaya namun juga terjadi di seluruh belahan negara lainnya. Eri mengakui tidak ada euforia karena amanat yang sandang ini berat. Bagaimana menjadi seorang kholifah atau pemimpin yang harus bisa melepaskan kesusahan warganya di saat pandemi sekarang ini. Menjadi wali kota bukan merebut kekuasaan tapi bagaimana menjadi seorang pemimpin ini membahagiakan masyarakatnya. Bukan untuk dirinya dan golongan sendiri. "Semuanya bisa menjadi satu, warga dan stakehokder membangun dengan hati ikhlas. Insyaallah Surabaya menjadi kota baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur," tegas mantan kepala Bappeko Surabaya ini. Ia menegaskan, setelah dilantik bisa bekerja secara maksimal untuk kepentingan masyarakat. Saat ini bagaimana pihak bisa mendengar apa yang dibutuhkan masyarakat. Karena ia ini ingin menjadi bagian dari masyarakat. Sehingga apa yang menjadi keinginan dan cita-cita warga Surabaya dan bagaimana pelaksanaannya ini dipikirkan bersama. “Amanah yang dibebankan warga Surabaya ini berat sehingga kami berharap waga bergandengan tangan untuk membangun Kota Surabaya," ujar dia. Memang untuk membangun Kota Surabaya diperlukan kerja sama eksekutif dan legislatifnya serta masyarakat agar bisa melewati masa sulit pademi. "Insyaallah dengan kebersamaan stakeholder dan warga, kami yakin melewati masa sulit. Rasa keluarga dan cinta kasih dan bukan saling menyalahkan. Belajar menjadi keluarga besar, keluarga Surabaya," cetus dia. Sebagai bentuk keseriusannya dalam menata Kota Surabaya, Eri mencanangkan program 100 hari usai dirinya dilantik. Tentu program jangka pendek ini dilakukan dengan titik tekan soal pandemi Covid-19 dan menggerakan kembali perekonomian Kota Pahlawan. "Saya minta doa nanti dalam 100 hari bekerja, masyarakat bisa mengawal saya dan Pak Armuji. Manusia tidak ada yang sempurna. Ketika kami salah tolong diingatkan, ketika kami ada kurang tolong sampaikan, karena semua yang terbaik untuk masyarakat Kota Surabaya," ungkap Eri. Pada masa pandemi, semua segi kehidupan masyarakat terdampak, terutama sektor perekonomian. Maka dirinya menyiapkan bagaimana roda perekonomian masyarakat Surabaya terus bergerak. Tujuannya agar masyarakat bisa bekerja dengan baik sehingga bisa menekan angka pengangguran di Kota Pahlawan. “Kalau ini uang Surabaya harus berputar di Surabaya. Dan berfungsi untuk orang di Surabaya. Ini berarti kalau ada lowongan di Surabaya ya untuk warga Surabaya,” tegas dia. Ia juga mengungkapkan cara menggerakan perekonomian, terutama UMKM. Caranya ketika ada program memakai baju batik, maka batik tersebut hasil karya UMKM Surabaya.  Maka UMKM Surabaya menjadi tuan rumah di daerahnya sendiri. "Bagaimana kita menggunakan baju batiknya, itu adalah harus produk-produk UMKM Kota Surabaya. Maka kami sebagai seorang pemimpin memberikan contoh itu," kata dia. Sedangkan untuk menangani pandemi Covid-19 yang hingga kini belum jelas akan berakhir, tentu perlu penanganan. Eri akan mengoptimalkan penanganan di tingkat RW. Untuk itu ia pun berencana akan menganggarkan insentif bagi para kader yang bertugas. "Kami konsepkan bagaimana dalam satu RW itu sudah ada yang bertanggung jawab penuh. Insya Allah ada yang namanya kader-kader yang rencananya akan anggarkan," urai dia. Yang tak kalah penting adalah bagaimana memetakan anggaran yang ada sehingga ada optimalisasi anggaran untuk penanganan Covid-19 hingga tingkat RW. "Insyaallah anggaran sudah disiapkan. Kemungkinan ada yang belum pas, akan refocusing," pungkas Eri. (udi/fer)

Sumber: