Tidak Terima Dituduh Pencuri Hingga Tewas Dimassa
JEMBER - Tidak terima suaminya dituduh mencuri hingga menjadi korban pengeroyokan yang akhirnya meregang nyawa di RSD dr Soebandi Jember, Supini alias Ida (40), membuat laporan polisi dan memohon pihak kepolisian mengusut. Laporan tersebut buntut dari tewasnya Yasin (54), warga Dusun Sumberbulus II, Desa Sumberbulus, Kecamatan Ledokombo, yang tewas jadi amukan massa lantaran kepergok masuk rumah Dolah, yang masih tetangganya. "Saya tidak menerimakan kalau suami dituduh mencuri televisi di rumah Dolah, sebab almarhum berpamitan kerja mencangkul di sawah dan brangkat mulai pukul delapan malam," jelas Ida, didampingi anaknya, Agus Slamet S (21), pada Memorandum, Jumat (31/5) siang. Menurut Ida, keluarga memohon pihak kepolisian bekerja dengan cermat, dan lekas untuk mengungkap dalang meninggalnya buruh tani tersebut dengan tuduhan hendak mencuri televisi. "Suami saya bukan pencuri ia adalah buruh tani yang bekerja siang dan malam hari, untuk menghidupi keluarga dari upah bekerja, kok dituduh mencuri. Bagaimana pun menghilangkan nyawa orang lain itu ada hukumnya," tegas Ida, sambil menunjukan bukti laporan. Berdasar LP/427/V/2019/Jatim/RES Jember, tertanggal 29 Mei 2019, keterangan pelapor bahwa korban sejak pukul 20.00 atas nama Yasin, telah berpamitan kerja ke sawah, Kemudian sekira pukul 23.00 kedatangan tamu menanyakan keberadaan korban. Menurut istri korban dalam laporannya, pukul 23.00, kedatangan Ridawi (50), warga ampung Sumberbulus, dan Hom, bersama tiga orang yang tidak ia kenal. Kedatangannya bertujuan mencari keberadaan korban namun tidak ketemu. Istri korban mengatakan suaminya sedang tidak berada di rumah, dan bekerja di sawah mencangkul, lantaran tidak ketemu akan mencari ke sawah dengan kata-kata mengancam. Kemudian sekira pukul 04.00, istri korban mendapatkan kabar dari Kepala Desa Kasmuri, dan anggota dari pihak kepolisian Ledokombo, bila suaminya, menjalani perawatan karena kecelakaan. Secara bersama-sama Kades Kasmuri dan anggota polsek menuju Puskesmas, karena korban tetap tidak sadarkan diri, untuk dirujuk ke RSD dr Soebandi Jember. Dalam dua hari dirawat Rabu 29/5 pagi Yasin menghembuskan nafas terakhir. Karena penyebab meninggal, karena menjadi korban pengeroyokan, yang mengakibatkan luka di kepala bagian belakang, rahang, serta pipi kiri bengkak. Sementara Kasatreskrim Polres Jember AKP Yadwina Yumbo Qantason, membenarkan adanya laporan dari keluarga Yasin yang kepergok diduga mencuri televisi, dan meninggal dunia karena menjadi amukan massa. "Ya benar keluarga Yasin membuat laporan ke mapolres, namun untuk bersabar semua melalui proses, tidak bisa menangkap orang tanpa dasar bukti dan keterangan saksi," jelas Yadwina. (edy/tyo)
Sumber: