PPKM Jilid II Berakhir, Ada Wacana PPKM Mikro di Surabaya

PPKM Jilid II Berakhir, Ada Wacana PPKM Mikro di Surabaya

Surabaya, memorandum.co.id - Penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Jilid II akan berakhir Senin (8/2) hari ini. Ada wacana, pemerintah akan kembali menerapkan PPKM Micro untuk memutus penyebaran mata rantai Covid-19. Di PPKM mokro ini, leading sector ada di tingkat kelurahan. Untuk menghadapi itu, Pemkot Surabaya akan mengumpulkan seluruh forkopimcam berikut tiga pilar jika PPKM mikro ini akan digelar setelah PPKM Jilid II berakhir. “Itu kewenangan kemendagri untuk masalah PPKM, sampai hari ini belum ada perpanjangan atau seperti apa. Kemarin ada wacana PPKM mikro, makanya kita persiapkan dan akan bertemu forkopimka,” ujar Plt Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana. Lanjut WS, sapaan Whisnu Sakti Buana, bahwa PPKM mikro itu seperti Kampung Tangguh dan leading sektor di kelurahan. “Kalau kita bicara PPKM, leading sector di satgas kota. Ini akan diperkecil lagi, berarti kampung tangguh harus lebih efektif,” jelasnya. Untuk itu, dalam evaluasi PPKM jilid I dan Jilid II, Senin besok, sekaligus juga membekali kemampuan tracing yang lebih di tingkat kelurahan. Seperti lurah, babinsa, dan bhabinkamtibmas. “Akan kami pertebal lagi mendeteksi. Misal si A, konfirmasi positif maka larinya kemana dan itu bisa ketahuan,” pungkas WS. Sementara itu, Camat Tambaksari Ridwan Mubarun menambahkan, bahwa jika penerapan PPKM mikro dilakukan maka kembali membangkitkan Kampung Tangguh yang saat ini ‘tidur’. “Banyak yang sudah ‘tidur’ (kampung tangguh, red), karena mereka jenuh. Ini yang nanti kita bangkitkan lagi,” ujar Ridwan, Minggu (7/2). Di Kecamatan Tambaksari sendiri, lanjut Ridwan, ada 66 Kampung Tangguh yang tersebar di delapan kelurahan. “Itu yang sudah mengantongi surat keputusan (SK). Untuk yang mengajukan bantuan anggaran hanya 24 kampung tangguh,” jelasnya. Penerapannya, bahwa mereka bisa mengawasi warga yang keluar, warga yang sakit, dan memberikan bantuan ketika ada warga yang sakit. “Ujung tombak di tingkat bawah (RT, red) bisa melaporkan ke kelurahan. Dan ini lebih efektif,” pungkas Ridwan. Sedangkan Camat Asemrowo Bambang Udikoro menambahkan, pihaknya juga akan menggiatkan kembali Kembali Kampung Tangguh Semeru Wani Jogo Suroboyo yg sudah terbentuk sebelumnya. “Kita giatkan untuk berperan dalam PPKM mikro ini,” jelasnya. Tambah Bambang Udikoro, di Kecamatan Asemrowo ada 17 Kampung Tangguh. “Ini yang akan kita efektifkan kembali aktivitas di sana. Seperti di RW 02, Kelurahan Genting Kalianak, di sana ada pembuatan wedang rempah. Dan ini kami imbau untuk terus dibuat,” pungkas Bambang Udikoro. (fer/udi)

Sumber: