Bupati Bojonegoro, Kapolres, dan Dandim Launching Kampung Tangguh Semeru di 28 Kecamatan
Bojonegoro, Memorandum.co.id - Bupati Bojonegoro, Anna Mu'awanah didampingi Kapolres AKBP Eva Guna Pandia, Dandim 0813 Letkol. Inf Bambang Hariyanto, serta perwakilan Kejaksaan Negeri melaunching Kampung Tangguh Semeru (KTS) di Desa Mulyoagung, Kecamatan Kota Bojonegoro, dan diikuti secara serentak secara virtual di 27 kecamatan lainnya, Sabtu (6/2/2021). Kapolres Bojonegoro mengatakan, launching KTS ini dilaksanakan di 28 kecamatan sebagai salah satu bentuk perhatian Pemerintah Kabupaten Bojonegoro untuk menekan persebaran Covid-19. "Kampung tangguh adalah sebagai leading sektornya Pemerintah Kabupaten Bojonegoro sedangkan pihak Kepolisian dan TNI sebagai relawan kampung tangguh," ujarnya. Menurut Kapolres, fungsi dari kampung tangguh adalah untuk membentuk ketahanan kesehatan, ketahanan pangan, pendidikan dan sumber informasi serta ketahanan keamanan nasional. "Perlu kepedulian dari semua pihak untuk selalu memberikan sosialisasi kepada masyarkaat untuk penanggulangan Covid -19 untuk selalu mematuhi protokol kesehatan yaitu 5 M (mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilitas)," terangnya. Dandim 0813/Bojonegoro, Letkol. Inf Bambang Hariyanto menambahkan, upaya dalam launching kampung tangguh ini adalah sebagai upaya bersama dalam pencegahan penyebaran Virus Covid-19. "Dan ini juga sebagai program nasional dan kita TNI-Polri untuk membackup dalam segi keamanan. Bahwa kampung tangguh ini harus didukung sepenuhnya dari pihak masyarakat, relawan, perangkat desa, Forpimcam. Kita mengucapkan banyak terimakasih atas dukungan dari Pemkab dan juga bersinergi dengan dinas yang terkait," tambahnya. Bupati Bojonegoro, Anna Mu'awanah menegaskan, pemerintah sudah berupaya dalam pencegahan penyebaran Virus Covid-19 yang sudah hampiri 1 tahun ini dan bukti negara hadir dengan melaksanakan vaksinasi secara bertahap yang diawali para tenaga kesehatan. "Bahwa kampung tangguh ini bentuk untuk menekan pencegahan penyebaran Virus Covid-19 di lini bawah yaitu di desa dan tentunya ke bawah lagi ke tingkat RT atau RW hingga level keluarga," bebernya. Menurut Anna, pandemi Covid -19 semua pihak tidak tahu kapan akan berhenti. Untuk itu dirinya mengajak bersama-sama menatuhi protokol kesehatan yaitu 5 M. Kemudian, lanjut dia, dalam ketahanan pangan pemerintah masih bersyukur karena masih cukup dibandingkan negara luar seperti Singapura. "Bahwa Kabupaten Bojonegoro nomor dua se-Jatim dalam segi ketahanan pangan. Bahwa jika ketahanan pangan tercukupi itu sebagai pokok menjadikan ketahanan nasional yang lebih bagus," tegasnya. (top/har)
Sumber: