Pandemi, Angka Pengangguran di Tuban Naik
Tuban, memorandum.co.id - Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Tuban menunjukkan tingkat pengangguran di naik 2,11 persen, sehingga setahun ini sebesar 4,81 persen dibanding tahun lalu hanya 2,70 persen. Tingkat pengangguran jenis kelamin laki laki cenderung lebih tinggi sebesar 5,00 persen, dibandingkan dengan perempuan sebesar 4,53 persen, Senin (01/02/2021). Ketua BPS Kabupaten Tuban, Eko Mardiana menjelaskan, untuk mengetahui tingkat pengangguran di Kabupaten Tuban pihaknya menggunakan wilayah blok sensus dan diambil sesuai dengan sample yang sudah dipetakan. "Jadi setiap daerah kan ada kecamatan-kecamatan, nanti kita petakan di kecamatan mana, desa mana nanti kita survey di rumah-rumah kita tanya kerja apa, kerja di mana, ada yang menganggur tidak, semuanya kita tanyakan dalam satu rumah tersebut," ungkap Eko Mardiana. Wanita berkacamata ini menjelaskan, dari tingkat pendidikan yang ditamatkan tahun 2020 bulan Agustus Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) masih mendominasi di antara tingkat pendidikan lainnya, yaitu sebesar 10.91 persen, sedangkan perguruan tinggi sebesar 10.22 persen. "Dengan kata lain, permasalahan titik temu antara tawaran tenaga kerja lulusan SMK/SMA sederajat masih dicari," ujar Eko Mardiana. Sebanyak 8.257 penduduk usia kerja yang menjadi pengangguran sebagai dampak dari Covid 19, sebesar 4.199 orang dari penduduk usia kerja. Kemudian pekerja yang dirumahkan sementara sebanyak 3.890 penduduk usia kerja. Lalu penduduk usia kerja yang mengalami pengurangan jam kerja sebanyak 78.856. "Dampak dari pandemi ini, pengurangan ketenagakerjaan, status di rumahkan sementara dan tidak bekerja," ungkap Eko Mardiana. Sementara itu, Eko Mardiana berharap pada bulan agustus 2021 mendatang akan dilakukan survey kembali dan tingkat pengangguran di Tuban bisa menurun, karena di Tuban juga banyak perusahaan seperti Semen Gresik, Holcim dan pabrik lainnya agar memakai SDM dari orang Tuban. "Upaya pemerintah kabupaten juga harusnya ada pelatihan-pelatihan yang menunjang mereka agar bisa masuk ke perusahan, apalagi setelah ini ada Rosneff kita harus mempersiapkan SDM-nya, jangan sampai di dominasi oleh orang luar," pungkasnya. (cw1/har)
Sumber: