Pemkab Bangkalan Terima Bantuan 3.840 Vial Vaksin Sinovac Tahap II
Bangkalan, Memorandum.co.id - Bio Farma melalui Dinkas Kesehatan (Dinkes) Jawa Timur, kembali menggelontorkan bantuan 3.840 vial vaksin sinovac ke Pemkab Bangkalan. Dikawal ketat satu unit mobil PJR dan Rantis Baracuda Polda, Mobil Mitsubishi Nopol B 9028 CXV pengangkut vaksin dalam kemasan 49 box, itu tiba di Kantor Dinkes Bangkalan, Jalan Pemuda Kaffa, kelurahan Tunjung, Kecamatan Burneh, Sabtu (30/1/2021). Satuan unit Sabhara dan unit Intelkam Polres Bangkalan melakukan penjagaan dan pengawasan ketat ketika 49 box vaksin asal Tiongkok itu dipindahkan dari mobil barang Bio Farma ke Gudang Farmasi Dinkes setempat. ”Alhamdullilah, semuanya berjalan lancar. Proses pemindahan vaksin ke Gudang Farmasi Dinkes hanya butuh waktu tak lebih dari 30 menit,” kata Kepala Dinkes Bangkalan H Sudiyo,Mkes Ns. Seusai penandatanganan serah terima vaksin, tim gabungan Bio Farma, Dinkes dan Polda Jawa Timur, langsung melanjutkan pendistribusian vaksin sinovac ketiga kabupaten lainnya di Pulau Madura. Kabupaten Sampang ketiban jatah bantuan 2.520 vial, Pamekasan : 3.360 vial dan Kabupaten Sumenep 4.000 vial. Bagi Pemkab Bangkalan, pendistribusian 3.840 vaksin sinovac kali ini merupakan bantuan tahap ke II. Sebelumnya, bantuan tahap I sebanyak 2.480 vaksin serupa, sudah diterima Dinkes, Selasa (26/1) dini hari lalu. Dengan demikian, untuk sementara, jumlah total vaksin sinovac yang sudah di tangan Pemkab Bangkalan mencapai 6.320 vial. Seusai rencana semula, skala prioritas penggunaan vaksin itu akan difokuskan kepada seluruh tenaga kesehatan di lingkup RSUD Syamrabu, dua RS swasta, tiga klinik dan 22 Puskesmas yang tersebar di 18 kecamatan. Termasuk anggota Forkopimda. ”Mereka logis dan wajar menjadi target utama,” tandas Yoyok, sapaan akrab Kepala Dinkes. Alasannya, sebagai petugas layanan medis di garda terdepan yang bersinggungan langsung dengan pasien penderita covid, para nakes tergolong palin rentan untuk tertular dan terpapar wirus asal Wuhan, Tiongkok itu. Begitu juga anggota Forkopimda, beban tugas harian mereka yang sangat padat dan selalu beradaptasi langsung dengan masyarakat, juga tak kalah rentan untuk tertular virus. Merekapun layak jadi target utama. Di lain pihak, Jubir Tim Satgas Penanganan Covid 19 Pemkab Bangkalan, Dr Agus Sugiyanto Zein, MSi, menambahkan, minimal dibutuhkan 3.800 vial vaksin sinovac untuk menuntaskan vaksinasi untuk seluruh nakes dan anggota Forkopimda. “Syukurlah, setelah bantuan tahap kedua tiba, kini 6.320 vial sinovac sudah di tangan. Jadi lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan seluruh nakes dan anggota Forkompimda,” tegas Yoyok. Kelebihannya, ditambah akumulasi bantuan vaksin berikutnya, sudah barang tentu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Yoyok berharap agar masyarakat tidak gampang mempercayai sebaran isu hoax yang akhir-akhir ini mewarnai medsos. Mantan Kepala Pukesmas Blega ini menjamin vaksi sinovac aman, halal dan tidak berbahaya bagi kesehatan. Faktanya, mulai dari presiden, serta sebagian besar Gubernur, Bupati, Wali Kota, serta anggota Forkopimda di Indonesia, sudah menjalani vaksinasi. Termasuk Bupati R Abdul Latif Amin Imron dan anggota Forkompimda Bangkalan sudah disuntik vaksin sinovac. “Mereka tetap sehat, fit dan tidak merasakan dampak negatif apapun setelah divaksinasi. Sekali lagi, vaksin sinovac aman dan tidak berbahaya bagi kesehatan,” pungkas H Sudiyo. (ras).
Sumber: