Amankan 8 Remaja dan Sajam

Amankan 8 Remaja dan Sajam

SURABAYA - Sekitar 50 anak baru gede (ABG) yang tawuran di dekat SPBU Jalan Rajawali, dibubarkan anggota Polsek Bubutan, Minggu (26/5) dini hari. Selain menyita senjata tajam (sajam), polisi juga mengamankan delapan remaja ke mapolsek untuk dimintai keterangannya. Informasi yang dihimpun Memorandum di lokasi, gerombolan ABG yang terindentifikasi berasal dari Kalianak, Greges, Tambak Asri, Krembangan itu berkumpul di lokasi sejak Sabtu (25/5) sekitar pukul 23.00. Bahkan, mereka membawa bermacam-macam senjata. Mulai celurit, irus, pisau penghabisan dan ikat pinggang yang terbuat dari besi motor. Kelompok pemuda ini sepertinya menunggu kedatangan musuhnya dan bersiap-siap menyerang. Masyarakat atau pengendara yang kebetulan melintas mengetahui kejadian itu segera melapor ke command center Polrestabes Surabaya, dan diteruskan ke anggota Polsek Bubutan yang sedang pengamanan haul di Tugu Pahlawan. Selanjutnya, petugas segera mendatangi lokasi dan membubarkan gerombolan remaja tersebut. Mengetahui kedatangan polisi, mereka akhirnya kocar-kacir melarikan diri ke perkampungan sekitar. "Sejumlah semjata dibuang di pinggir jalan dan sela-sela tanaman," kata Kapolsek Bubutan AKP Priyanto, Minggu (26/5). Meskipun kabur, petugas tetap mengejar hingga akhirnya delapan remaja berhasil ditangkap dan diamankan ke Mapolsek Bubutan berikut sajamnya. "Rata-rata yang kami amankan masih pelajar SMP berusia 13 tahun hingga 15 tahun. Mereka belum sempat tawuran. Ini semua tidak lepas dari kecepatan kami merespon laporan dan segera meluncur ke lokasi. Jika tidak atau terlambat maka bahayanya lebih besar lagi," jelas Priyanto. Saat diinterogasi, para ABG ini tidak mengakui sajam yang ditemukan petugas adalah miliknya. Untuk motif mereka hanya diajak oleh teman-temannya atau sekadar ikut-ikutan untuk tawuran dengan anak Krembangan Selatan. Karena belum bertemu lawannya sehingga tawuran belum sampai terjadi. "Mereka belum berhadapan atau kontak fisik dengan musuhnya. Hanya satu kelompok yang sedang menunggu lawannya," imbuh kapolsek. Sebagai efek jera, hari ini rencananya akan memanggil para orang tua dari 8 remaja tersebut dan wali murid sekolahnya masing-masing, untuk melakukan pembinaan lebih lanjut. Setelah itu, mereka akan dikembalikan ke rumahnya masing-masing. Sementara, kejadian ini dibenarkan seorang dari kelompok yang diamankan polisi yakni ZD (14), yang tinggal di Jalan Tambak Asri. Ia mengaku tidak tahu perihal tawuran. Waktu itu, ia hanya diajak oleh temannya tetapi tidak tahu ke mana tujuannya. "Saya berangkat bersama teman-teman nggandol truk ke lokasi," jelas ZD, yang masih berstatus pelajar SMP swasta kelas dua di daerah Tambak Asri ini. Senada dengan BH (15), remaja asal Greges. Ia di whatsapp (WA) oleh temannya ke Perak untuk membantunya karena akan diserang oleh remaja dari Krembangan. "Saya akhirnya berangkat ke lokasi juga nggandol truk bersama teman-teman," terang BH, remaja yang mrotol sekolah sedari kelas satu SMA ini. (rio/nov)  

Sumber: