Korban Begal Ranuyoso, Sebelum Tewas, Ingin Bertemu Orang Tua di Malang

Korban Begal Ranuyoso, Sebelum Tewas, Ingin Bertemu Orang Tua di Malang

Lumajang, memorandum.co.id - Sebelum ditemukan tewas dengan enam luka tusukan, Dwi Prabowo (33), sudah berkeinginan pulang ke rumah orang tuanya di Kota Malang. Hal itu disampaikan Supriyanto, kakak Dwi saat dihubungi melalui telepon. Supriyanto mengatakan, sejak beberapa tahun lalu, adiknya sudah tinggal di rumahnya di Desa Mumbulsari, Jember. Selama ini, Dwi sendiri bekerja sebagai sales. Tidak jarang, dia juga bekerja serabutan untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. "Saya dan adik berasal dari Dusun Blimbing Timur, Kecamatan Gurah, Kediri. Ayah kemudian pindah ke Malang. Beberapa tahun terakhir, adik ikut saya di sini (Jember, red)," kata Supriyanto kepada wartawan memorandum.co.id, Kamis (21/1/2021) malam. Sore itu, lanjut Supiyanto, korban sudah berpamitan kepadanya untuk mengunjungi ayahnya di Malang. Untuk menghindari macet, Dwi berencana berangkat pukul 02.00. "Saya antar keluar waktu dia (Dwi, red), berangkat," tambah dia. Supriyanto lantas melanjutkan tidur bersama keluarganya. Saat bangun tidur pun tidak ada firasat apapun dari Supiyanto. Namun, saat siang dia dikagetkan dengan informasi jika adiknya menjadi korban begal di Lumajang. Seketika dia shock hingga terduduk lemas. Tanpa mempersiapkan segala sesuatu, Supriyanto langsung berangkat mendatangi kamar mayat RSUD Dr Haryoto Lumajang. "Saya langsung berangkat waktu dapat infor itu," pungkas Supiyanto. Seperti diberitakan sebelumnya, begal di Lumajang semakin menunjukkan taringnya. Mereka tidak segan melukai hingga menghilangkan nyawa demi menguasai harta korban. Terbaru, seorang pria ditemukan tewas di Jalan Raya Dusun Krajan, Desa Wonoayu, Kecamatan Ranuyoso, Lumajang. Kofban meregang nyawa dengan kondisi tertelungkup dengan sejumlah luka. Paha kiri korban mengalami dua luka bacok. Selain itu, punggung, tangan kiri dan perut mengalami total empat luka bacok senjata tajam (sajam). (ani/fer)

Sumber: