Kapolres Bangkalan Sampaikan Duka Atas Musibah Bencana Alam Kalsel dan Sulbar
Bangkalan, Memorandum.co.id - Rentetan bencana alam berupa banjir bandang di Kalimantan Selatan dan gempa bumi dahsyat di Sulawesi Barat benar-benar menyulut rasa duka cita seluruh anak bangsa di seantero negeri ini. Tak terkecuali, naluri kemanusiaan Kapolres Bangkalan AKBP Didik Hariyanto juga ikut tersulut. Pama Polri kelahiran Bojonegoro ini, baik atas nama pribadi maupun institusi Polres di kabupaten Bangkalan, segera mengunggah ungkapan rasa duka cita mendalam atas kejadian tersebut. “Bencana banjir bandang di Kalsel dan gempa dahsyat di Sulbar benar-benar menyentuh nurani kemanusiaan kita semua. Untuk itu, saya baik pribadi maupun atas nama seluruh anggota Polres Bangkalan, ikut prihatin dan merasakan duka-cita yang sangat mendalam,” kata Didik, Senin (18/1) pagi. Ungkapan rasa duka cita Kapolres mulai disebar dan diviralkan melalui jejaring medsos sejak Minggu (17/1), dalam bentuk dua banner berbeda. Di dalamnya tertera kalimat Kapolres Bangkalan bersama staf dan jajajaran mengucapkan turut berduka cita atas musibah banjir di wilayah Kalimantan Selatan. Ungkapan senada juga terutuang dalam banner untuk musibah gempa 6,2 SR di wilayah Sulawesi Barat. Gedoran bencana dahsyat di dua provinsi itu memang sepatutnya memicu rasa prihatin dan duka cita bagi seluruh anak bangssa di seantero negeri. Banjir badang di Kalsel akibat curah hujan tinggi berkepanjangan meneggelamkan kompleks pemukiman warga di sejumlah kabupatan dan kota. Diantaranya Kota Banjar, Tanah Laut, Banjar Baru, serta Kabupaten Tapin, Tabalong, Hulu Sungai Tengah dan Kabupaten Balangan. Derita tak kalah memilukan juga dialami mayoritas warga di Kabupaten Majene dan Mamuju, Sulbar, ketika gempa bumi dahsyat 6,2 SR. Ribuan rumah warga dan perkantoran, bahkan sejumlah rumah sakit yang tengah merawat pasien covid 19 ambruk dab rata dengan tanah. Hal serupa juga dialami ribuan warga terdampak banjir bandang di Kalsel. Hingga kini, ratusan ribu warga di dua provinsi ini terpaksa hidup di berbagai lokasi pegungsian karena khawatir terjadi gempa dan banjir bandanf susulan. Puluhan warga di dua provinsi itu dilaporkan meninggal dunia dan ratusan luka-luka. “Bencana alam ini terjani di luar kendali kita. Semoga semua saudara kita di Kalsel dan Sulbar tetap sabar dan tabah menghadapi cobaan ini, semtara kita semua mesti terketuk untuk bersama mengatasi musibah ini,” pungkas AKBP Didik Hariyanto. (ras).
Sumber: