Jelang Vaksinasi Covid-19, Plt Wali Kota dan Ketua DPRD Sempat Tensi Darah Tinggi

Jelang Vaksinasi Covid-19, Plt Wali Kota dan Ketua DPRD Sempat Tensi Darah Tinggi

Surabaya, memorandum.co.id - Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana dan Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono sempat mengalami tensi darah tinggi saat pencanangan vaksinasi Covid-19 di halaman Balai Kota Surabaya, Jumat (15/1). Namun, setelah menunggu beberapa saat keduanya menjalani vaksin ketika dalam pemeriksaan tensi kali kedua sudah normal kembali. Dikatakan WS, sapaan Whisnu Sakti Buana, bahwa dirinya sempat menunda dulu vaksinasi karena tensinya tinggi sampai 160 mmHg dan sudah turun menjadi 140 mmHg. “Saya tiap pagi, ngopi duluan. Dan tadi istirahat sebentar, dan akhirnya turun,” jelas WS. WS juga mengaku tidak sakit sama sekali pada saat disuntik vaksin, apalagi jarumnya kecil, sehingga tidak ada masalah yang berarti baginya. Meskipun sudah divaksin, ia memastikan dirinya akan terus menerapkan 3 M, yaitu menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun, dan memakai masker. Ia juga meminta warga untuk terus disiplin menerapkan 3M meskipun sudah divaksin. “Jadi, itu harus terus didengungkan supaya kita bisa mengendalikan dan menuntaskan Covid-19 di Surabaya,” ujarnya. Lanjutnya, tambah WS, dirinya memastikan setelah vaksinasi pertama dilakukan di Balai Kota Surabaya, kemudian sasaran selanjutnya adalah tenaga kesehatan (nakes) serta tenaga penunjang nonnakes yang bekerja di fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes). "Nanti baru tanggal 16-17 Januari 2021, baru kita arahkan. Memang dari pusat diarahkan pada gelombang pertama ada tokoh-tokoh yang divaksin lebih dulu," tuturnya. WS menyebut, ada sebanyak 109 fasyankes yang telah disiapkan untuk mendukung kegiatan vaksinasi di Surabaya. Terdiri dari 63 puskesmas dan 46 rumah sakit yang tersebar di beberapa wilayah Surabaya. Bahkan, untuk mendukung lancarnya kegiatan vaksinasi ini, fasyankes sudah melakukan simulasi. "Khusus untuk gelombang pertama ini, kita dapat jatah 33.420 vial vaksin. Kita targetkan tiga minggu selesai, karena hitungan kita di awal, itu setiap Minggu bisa selesai sekitar 10 ribuan," pungkas WS. Sementara itu, Ketua DPRD Kota Surabaya Adi Sutarwijono seusai divaksin memastikan seluruh pimpinan Kota Surabaya memberikan teladan. Tidak ada yang takut divaksin. “Karena vaksin melindungi diri sendiri, keluarga dan lingkungan masyarakat,” kata Awi, sapaan Adi Sutarwijono. Seusai divaksin, Awi menunggu 30 menit untuk melihat reaksi pascavaksinasi. ”Dicek dulu apakah ada KIPI (kejadian ikutan pasca imunisasi). Saya bersyukur, tidak ada reaksi apapun. Ini bukti bahwa vaksin aman dan halal. Jadi jangan takut,” ujarnya. Awi juga mengatakan, bahwa dirinya sempat dicek tensi kembali setelah sebelumnya menunjukkan gejala tensi tinggi. “Sekarang, tensinya memenuhi syarat,” pungkas Awi. Adapun 16 orang itu adalah Plt Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana, istri Plt Wali Kota Surabaya Dini Syafariah Endah, Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono, Kapolrestabes Surabaya Kombespol Johnny Eddizon Isir, Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Ganis Setyaningrum, Danrem 084/Bhaskara Jaya Brigjen TNI Herman Hidayat Eko Atmojo, Kajari Tanjung Perak Wahyu Sabrudin, Kajari Surabaya Anton Delianto, dan Ketua Pengadilan Negeri Surabaya Joni. Kemudian, Ketua IDI Surabaya Brahmana Askandar, Kepala Kemenag Kota Surabaya Husnul Maram, Kepala Bidang Keperawatan RSUD dr Soewandhie Billy Daniel Messakh, Tim Penggerak PKK Tegalsari Puput Pujiastuti, Kepala Kantor Cabang Utama BPJS Kesehatan Betsy Magdalena Orlica Roeroe, Ketua PPNI Surabaya Misutarno, dan Wakil Ketua Fraksi PKB DPRD Surabaya Mahfudz. (fer/udi)

Sumber: