Sepuluh Vaksin Covid-19 Simbolis untuk Forkopimda, Dinas, dan Tomas

Sepuluh Vaksin Covid-19 Simbolis untuk Forkopimda, Dinas, dan Tomas

Surabaya, memorandum.co.id - Pemkot Surabaya siap melaksanakan vaksin serentak. Sebagai simbolis untuk meyakinkan bahwa vaksin itu tidak berbahaya, ada sepuluh orang dari Forkopimda Surabaya, OPD, dan tokoh masyarakat yang akan terlibat pelaksanaan pada Jumat (15/1) mendatang. Dikatakan Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Surabaya Febria Rachmanita, bahwa pelaksanaan kali pertama dilakukan secara simbolis kepada 10 orang. “Forkopimda, bapak Plt (Plt Wali Kota Surabaya, red), dan lain-lain,” ujar Feni, sapaan Febria Rachmanita, Senin (11/1). Tambah Feni, secara kesiapan, bahwa Pemkot Surabaya sudah siap baik itu tenaga kesehatan (nakes) dan tempat yang akan ditunjuk dalam pelaksanaannya. “Prinsipnya 109 faskes (fasilitas kesehatan) itu siap untuk melaksanakan vaksinansi Covid-19. Untuk puskesmas ada 63 puskesmas, dan sisanya rumah sakit. Dan petugas sudah dilatih di masing-masing rumah sakit,” jelasnya. Disinggung soal vaksin yang akan diterima oleh Surabaya, Feni menegaskan bahwa terkait hal itu masih menunggu alokasi dari provinsi. “Nanti kami tunggu dari alokasi provinsi,” tambahnya. Lanjut Feni, bahwa mereka yang akan menerima vaksin mendapatkan SMS dari pusat. “Tahap satu nakes dan SDM yang ada di faskes. Di mana akan menerima vaksin, dimana, tanggal berap akan ada di SMS,” pungkas Feni. Sementara itu, Plt Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana mengatakan, bahwa persiapan secara teknis, pihaknya sudah siap. “Mulai nakes, tempatnya, dan kami menunggu arahan dari keputusan pusat atau provisi terkait jatah berapa,” ujar WS, sapaan Whisnu Sakti Buana. Tambah WS, dalam pemeriksaan awal itu, pihaknya sudah mengajukan 16 orang untuk masuk forkopimda dan tokoh masyarakat terkait. “Kita asesmen dulu, diteliti dulu dari pusat dan mana yang disetujui. Dan yang punya komorbid dan berbahaya tidak boleh ikut vaksin,” jelasnya. Lanjutnya, selain forkopimda, tokoh masyarakat juga dilibatkan seperti ketua FKUB, ketua tim penggerak PKK, kadinkes termasuk. “Sebagai ujung tombak dan tokoh-tokoh, juga nakes seperti ketua IDI. Tetapi tetap dapat persetujuan dari pusat atau provinsi. Kepastian belum, tapi diusulkan 16 orang,” pungkas WS. (fer/udi)

Sumber: