Trauma Tragedi Bom
SURABAYA - Masjid Baiturrahman adalah masjid yang cukup indah yang berlokasi di kompleks Mapolrestabes Surabaya. Masjid yang dibangun pada tahun 2007 ini menelan biaya sekitar Rp 1 miliar. Masjid megah itu berdiri atas inisiatif Kapolwiltabes Surabaya (kapolrestabes, red) yang saat itu dijabat Kombespol Anang Iskandar, yang telah purna tugas dengan pangkat terakhir komisaris jenderal (komjen). Pembangunan masjid ini rampung di tahun 2008 dan diresmikan oleh Kapolda Jatim saat itu dijabat Irjenpol Herman S Sumawiredja. Masjid ini dibangun agar mempermudah anggota Polrestabes Surabaya maupun masyarakat sekitar, yang ingin menjalankan ibadah ketika berada di mapolrestabes. Karena terlalu banyaknya jemaah yang datang di Masjid Baiturrahman, akhirnya pada 2018 dilakukan renovasi oleh Kapolrestabes Surabaya yang saat itu dijabat Kombespol Rudi Setiawan (sekarang sebagai Wakapolda Lampung). ”Masjid Baiturrahman sama seperti masjid umumnya yang ada di Surabaya. Saat Ramadan tiba, pengurus masjid juga menyiapkan takjil untuk semua anggota Polri maupun masyarakat yang ingin berbuka puasa di Mapolrestabes Surabaya,” terang bendahara Masjid Baiturrahman, Bripka Fitri, Senin (20/5). Fitri mengatakan, dalam Ramadhan 1440 Hijriah ini Masjid Baiturrahman juga membagikan seratus nasi kotak tiap harinya bagi jemaah yang melakasanakan salat magrib di masjid tersebut. Masjid Baiturrahman juga mengadakan salat tarawih berjemaah setiap hari dan dilanjutkan tadarus Alquran. Namun, menurut Fitri, jumlah Jemaah masjid tidak seperti dulu lagi. Menurunnya jumlah jemaah masjid mungkin akibat tragedi pengeboman yang terjadi di Mapolretabes Surabaya pada Mei 2018. "Tidak dipungkiri jemaah sedikit berkurang akibat trauma tragedi bom. Hanya saja setahun terakhir para jemaah dari luar sudah terlihat memenuhi masjid hingga akhirnya masjid direnovasi lagi," pungkas Fitri. (fdn/nov)
Sumber: