Selama Covid-19, Modus Pengiriman Narkotika lewat Ekspedisi

Selama Covid-19, Modus Pengiriman Narkotika lewat Ekspedisi

Surabaya, memorandum.co.id – Peredaran narkotika di Jatim di masa pandemi Covid-19 tidak menyurutkan para bandar untuk mengembangkan bisnisnya. Buktinya, dari hasil pengungkapan Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Jatim, upaya itu tetap ada namun yang membedakan soal metode pengiriman. Dikatakan Kepala BNNP Jatim Brigjenpol Idris Kadir, bahwa kali ini modus yang berubah. Di mana yang biasanya dibawa langsung oleh pengedar, sekarang beralih lebih banyak menggunakan media-media jasa pengiriman (ekspedisi). “Untuk jaringan yang bekerja tetap, tapi metode yang digunakan yang berubah. Dalam artian, mereka menggunakan jasa-jasa pengiriman sehingga banyak sekali barang-barang yang ditemukan,” jelas Idris Kadir, Rabu (30/12/2020). Seperti hasil ungkap yang dirilis Polres Pelabuhan Tanjung Perak beberapa waktu lalu, salah satu jasa pengiriman yang dimonitor dengan satu tersangka yang diamankan. “Metode tidak langsung, biasanya pengiriman barang oleh kurir tetapi sekarang menggunakan jasa pengiriman,” jelasnya. Diakui Idris Kadir, bahwa kalau melihat angka-angka yang dilakukan Bidang Pemberantasan memang ada penurunan, tapi untuk target melebihi 100 persen. “Karena kita hanya ditarget tahunan itu, BNNP Jatim hanya 25 kasus per tahun dan kita bisa mencapai 50-60 kasus. Ini paling rendah, tapi di 2018 sampai 100 kasus lebih,” ujarnya. Lanjut Idris, itu tidak terlepas dengan adanya pandemi Covid-19, di mana ketika personel ke lapangan harus dengan menerapkan protokol kesehatan. “Dia (personel, red) hanya monitor-monitor, begitu ada arahan dan turun ke lapangan juga menggunakan APD. Sehingga teman-teman menjaga soal itu dan mengurangi aktivitas lapangan,” pungkas Idris Kadir. Sementara itu, Kabag Umum Hari Prianto menambahkan, bahwa pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan jasa pengiriman, KAI, bandara untuk melakukan pengawasan. “Pihak jasa pengiriman memberikan dukungan data dan infomasi,” ujarnya. Disinggung soal paket-paket yang dicurigai, Anto, sapaan Hari Prianto ini menjelaskan bahwa itu tidak bisa dipastikan dan berubah-ubah. “Artinya, misal minggu ini ketahuan maka mereka akan mengubah pola untuk pengiriman berikutnya,” pungkas Anto. (fdn/fer)

Sumber: