Sempat Melarikan Diri, Penikam Selingkuhan Istri Dibekuk

Sempat Melarikan Diri, Penikam Selingkuhan Istri Dibekuk

Surabaya, memorandum.co.id - Pelarian Amanudin (56), setelah menikam perut Muhammad Kholil, hanya bertahan dua hari. Tersangka diamankan bersama barang bukti sebilah senjata tajam (sajam) jenis pisau lipat, tidak jauh dari rumah kosnya di Jalan Pumpungan Gang Masjid, Surabaya. Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, pria yang sehari-hari bekerja sebagai marbot masjid itu digelandang ke Mapolsek Sukolilo. "Kami amankan dua hari setelah kejadian penusukan itu," kata Kanitreskrim Polsek Sukolilo Iptu Zainul Abidin, kemarin Minggu (27/12)sore. Abidin menjelaskan, kejadian bermula sekitar pukul 06.30. Saat itu, tersangka baru saja pulang dari masjid tidak jauh dari tempat kosnya. Saat di kamar, dia mendapati istrinya, Irawati tidak ada di lokasi. Kecurigaan Amanudin langsung tertuju ke kisah asmara istrinya dan korban. "Dengan bermodal pisau lipat, tersangka mencari keberadaan korban (Kholil, red). Saat berpapasan di depan gang kos korban, tersangka langsung mengeluarkan pisau dan menusukkan kearah perut korban. Setelah puas, dia melarikan diri, sementara korban tersungkur," lanjut Abidin. Diketahui, perselingkuhan itu tidak hanya sekali dilakukan Irawati dan Kholil. Sebelum kejadian penikaman itu, Amanudin sudah memergoki istrinya memadu kasih dengan korban. Hanya saja, saat itu Amanudin tidak mengambil pusing hal tersebut. Dia memilih untuk membuat surat pernyataan antara korban dan istrinya. "Tersangka pernah mengetahui istrinya selingkuh dengan korban. Namun istrinya dan korban sudah membuat surat pernyataan di hadapan tersangka. Karena masih mengulangi perbuatan selingkuh tersebut, tersangka tidak kuat dengan perbuatan istrinya tersebut," tandas Abidin. Sementara itu, di hadapan penyidik Amanudin mengaku gelap mata saat mengetahui istrinya masih berselingkuh dengan korban. Padahal, beberapa bulan lalu dia sudah memaafkan mereka, ternyata masih terus dilakukan. "Saya terpaksa dan sudah habis kesabaran," aku Amanudin.(fdn/udi)

Sumber: