Ini Kronologis Kurir Narkoba yang Ditembak Mati di Kebonsari

Ini Kronologis Kurir Narkoba yang Ditembak Mati di Kebonsari

Surabaya, memorandum.co.id - Kasus peredaran narkoba internasional saat ini masih dikembangkan tim Satreskoba Polrestabes Surabaya. Untuk menjajaki sindikat jaringan ini dengan berbasis data dan profiling. "Kami mohon dukungan doa informasi. Karena sedang kami dalami masih dijajakin, mudah-mudahan seminggu kedepan bagian sindikat lain bisa tertangkap," ucap Kapolrestabes Surabaya Kombespol Jhonny Eddizon Isir, Jumat (18/12/2020). Informasi yang digali di kepolisian, proses pengungkapkan kasus sindikat ini, merupakan hasil pengembangan dari para tersangka yang sudah diamankan, salah satunya Noval. Dari analisa anggota, mereka sering kali menerima barang (transaksi) yang dilakukan di beberapa hotel wilayah Jakarta dan Surabaya. Tim melakukan penyelidikan, dengan pengambilan rekaman CCTV yang dipadukan hasil celebrite HP milik salah satu tersangka. Ternyata barang diranjau di hotel tersebut. Tim selanjutnya melakukan monitoring yang diduga kuat sebagai kurir sejak dari RS Fatmawati, Jakarta Selatan, dan bergerak ke di salah satu hotel yang berada di Jakarta Selatan sambil membawa koper. Dari pengintaian ini, anggota berhasil menangkap Asep (kurir) yang membawa koper tersebut. Setelah digeledah, barang bukti 10 paket sabu yang dibungkus koran dan plastik berat keseluruhan 10,819 kilogram, KTP, dan HP. Hasil Interogasi terhadap Asep, tim langsung koordinasi dengan Tim II yang berada di Surabaya untuk segera melakukan penangkapan terhadap kurir, Fauzi di daerah Sidoarjo. Pengintaian lantas dilakukan anggota di Jalan Ahmad Yani. Dari hasil pengintaian tersebut, petugas melihat Fauzi melintas di sekitar Jalan Ahmad Yani dengan mengendarai mobil rental Suzuki Ertiga cokelat. Selanjutnya dikejar hingga diberhentikan petugas namun berhasil kabur ke rumah kontrakan di daerah Bangah, Sidoarjo. Anggota lalu melakukan pengecekan dirumah kontrakan tersangka Sidoarjo, ternyata tersangka tidak ada di tempat. Hingga akhirnya, anggota melihat sepintas mobil yang dikemudikan Fauzi mengarah ke Jalan Kebonsari. Lantas dilakukan pengejaran. Pada saat dilakukan pengejaran, Fauzi tahu kalau akan disergap petugas. Kemudian melakukan perlawanan dengan menembak petugas sekali. Mengetahui mendapatkan perlawanan, petugas dengan cepat dan tepat mengeluarkan senjata api lalu menembaknya hingga tewas. Saat digeledah di dalam mobilnya, ditemukan 1 koper berisi 10 paketan besar berisi 10,648 kilogram. Sementara itu, Asep, kurir narkoba asal Cengkareng, Jakarta Selatan, mengaku tidak tahu siapa yang menghubungi dan menyuruh mengambil narkoba di hotel. "Saya kurang tahu yang suruh, saya tidak pernah bawa barang dan cuma ambil saja di hotel," ungkap Asep. Dia berterus terang sudah dua kali disuruh mengambil narkoba dan mendapatkan komisi uang Rp 5 juta dan HP.  Awalnya tidak tahu koper isi narkoba. Kedua kalinya ini baru megetahui. Kira-kira jumlahnya 1 kilogram dan akan dikirim ke daerah Jakarta. "Saya mengirim barang sesuai dengan arahan yang menghubungi," pungkas Asep. (rio/fer)

Sumber: