Dongkrak Ekonomi Keluarga dengan Budidaya Tanaman Hias
Lumajang, memorandum.co.id - Pada masa pandemi ini, masyarakat dituntut untuk tidak banyak beraktivitas di luar rumah sebagai salah satu upaya untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona.
Hal tersebut tidak harus membuat warga tidak kreatif dalam menyikapinya. Seperti yang dilakukan Sugiarti (50), warga Jalan Durian, RW 06, Kelurahan Kepuharjo, Kabupaten Lumajang.
Dengan memanfaatkan lahan sempit di rumahnya, Sugiarti berhasil membudidayakan tanaman berbagai jenis bunga, seperti aglonema, sansivera, spatuphilum, sirih hias, dan varigata.
Kegiatan yang dimulai sekitar Februari yang awalnya hanya sebagai hobi semata, kini bisa menjadi lumbung penghasilan yang bisa menunjang perekonomian keluarganya.
“Awalnya saya menanam bunga hanya untuk hobi. Dan tidak berfikir kalau bisa menghasilkan, makanya saya tidak percaya ketika orang bilang bahwa bunga yang saya tanam ini bisa menghasilkan uang” ujarnya.
Berbekal keyakinan itulah akhirnya Sugiarti mempunyai inisiatif untuk mengajak warga di sekitar rumahnya. Khususnya ibu-ibu rumah tangga yang tidak mempunyai pekerjaan untuk memanfaatkan lahan disekitar rumahnya dengan cara membudidayakan tanaman hias.
Dengan membentuk kelompok petani bunga hias Sekar Ayu yang kini beranggotakan 12 orang. Sugiarti bergotong royong dengan anggota bermodalkan uang pribadi, mencoba untuk mengembangkan bibit tanaman hias. Dengan tujuan memberdayakan ibu rumah tangga sehingga bisa turut serta menopang ekonomi keluarganya.
“Saat ini sudah ada 12 anggota yang tergabung di kelompok kami, mungkin kedepannya akan bertambah lagi. Modal dari kantong sendiri mbak, gotong royong untuk membeli polybag, untuk membeli pupuk, membeli bibit tanaman yang selanjutnya akan kita bagi ke anggota untuk dikembangkan," tambahnya
Atas ketekunannya, Sugiarti bersama anggota kelompoknya kini sudah bisa menghasilkan uang sendiri dari usaha yang dia geluti. Penghasilan yang awalnya cuma Rp 500 - Rp 1 juta per bulan, kini Sugiarti bisa meraup hasil Rp 5 juta hingga Rp 10 juta setiap bulan dari hasil penjulan bunga hias miliknya.
“Bagi konsumen lokal bisa datang langsung ke Warung Kembang RW 06 Kepuharjo Lumajang. sedangkan untuk pemasaran online melalui Facebook, Instagram, IG tapi masih dibantu oleh mitra yang juga merangkap sebagai pembina di kelompok petani bunga hias yang saya koordinatori,” pungkasnya (adv/ani/udi)
Sumber: