Tokoh Agama Jember Tolak Poeple power
JEMBER - Dalam rangka menjalin silahturahmi di bulan suci Ramadan, Kapolres Jember AKBP Kusworo Wibowo menggelar acara buka puasa bersama forkopimda dengan mengundang TNI, tokoh lintas agama, dan masyarakat, Rabu (15/5). Acara digelar di halaman Mapolres Jember dan dihadiri Wakil Bupati Jember Drs Abdul Muqit Arif, forkopimda plus kabupaten, Ketua MUI Kab Jember Prof Halim Subehar, pimpinan organisasi/instansi vertikal, imam masjid se-Kabupaten Jember, Majelis Taklim se-Kabupaten Jember, tokoh agama lintas sektoral se-Kabupaten Jember, pengusaha, keluarga besar Polres Jember, anggota Kodim 0824/Jember, Kasbrigif Raider 9 Letkol Inf Rudianto , sejumlah tokoh masyarakat Jember, maupun tamu undangan lain. Hadir pula Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-Ma'ruf dan Badan Pemenangan Daerah (BPD) Prabowo-Sandi di Kabupaten Jember. Semua elemen sepakat menolak wacana poeple power yang sedang berkembang di dunia perpolitikan nasional saat ini. Sebelum berbuka, pukul 16.30 diawali dengan sambutan Kapolres Jember AKBP Kusworo Wibowo serta kultum silahturahmi kebangsaan yang dibawakan KH Abdullah Syamsul Arifin, Ketua PCNU Jember. Kapolres Jember AKBP Kusworo Wibowo dalam kata sambutannya mengajak seluruh keluarga besar TNI, Polri, alim ulama, tokoh masyarakat dan tokoh agama untuk bersinergi baik dalam urusan membangun bangsa dan membangun rasa aman di Kabupaten Jember. “Bulan Ramadan adalah bulan terbaik untuk memperbanyak ibadah. Di bulan yang mulia ini, mari kita jalin kembali silaturahmi dengan meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT. Bersama -sama menggugah kesadaran masyarakat dalam berdemokrasi demi menjunjung tinggi rasa persatuan dan kesatuan bangsa,” tutur kapolres. Kapolres pun mencontohkan terkait isu seruan poeple power, Ia mengajak agar penyampaian pendapat tetap mengikuti mekanisme yang ada. “Apabila ada kecurangan, gunakan mekanisme secara konstitusional. Pasti akan ditindak lanjuti sesuai dengan aturan hukum yang berlaku. Bukan justru dengan langkah yang inskonstitusional yang dapat mengganggu stabilitas keamanan nasional,” tegas Kapolres. Dalam tausiah jelang berbuka, Ketua PCNU Kabupaten Jember KH Abdullah Samsul Arifin (Gus Aab) mengatakan bahwa Islam di tengah plurarisme mengajak umat muslim agar melibatkan sikap diri secara pluralis pula. “ Mari kita menjaga sikap penuh empati dan menempatkan bagian perbedaan pada tempatnya. Saling melengkapi yaitu dengan menghormati, memahami dan mengakui eksistensi orang lain sesuai dengan aturan hukum yang berlaku di negara kita. Memanfaatkan Islam di tengah pluralisme seperti ini, maka model dunia yang plural dakwah Islamiyah akan bermakna dalam menjaga pilar kebangsaan agar tetap utuh dan kokoh dalam bingkai negara kesatuan Republik Indonesia,” terangnya. Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Jember Prof Halim Subahar memandang aksi massa rakyat atau poeple power tidak perlu dilakukan untuk merespons hasil pemilu. Wacana poeple power muncul dari sejumlah kalangan untuk merespons dugaan kecurangan dalam pemilu. “Poeple power lebih banyak mudarat-nya daripada manfaatnya. Semestinya para tokoh memberi contoh berpikir dan berbuat yang maslahah bagi bangsa, karena jaminan kemaslahatan menjadi tanggung jawab kita bersama,” kata Ketua MUI Jember Abdul Halim Subahar. Halim mengingatkan, agama menyuruh manusia berbuat baik dan mengajak orang lain agar berbuat baik, karena sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain. “Menasehati orang lain, apalagi pemimpin, itu ada etikanya,” katanya. MUI Jember mengimbau semua pihak agar bersabar menanti hasil perhitungan faktual resmi KPU. “Itulah mekanisme yang sudah kita sepakati bersama sesuai UU Pemilu. Kita harus menerima, kalau menang kalah dalam demokrasi adalah hal biasa,” kata Halim. Wakil Bupati Drs Abdul Muqit Arif memberikan apresiasi atas gagasan Kapolres Jember mengundang dan menghadirkan tokoh lintas agama dan masyarakat dengan harapan seluruh warga yang hadir dari berbagai suku dan agama, dapat terus merajut kebersamaan sehingga menjadi contoh untuk warga dari daerah lain di luar Kabupaten Jember. “Kebersamaan ini sangat luar biasa. Semoga ini selalu terpelihara sehingga menjadi contoh untuk warga yang lain bahwa warga di Jember sangat menjunjung tinggi persaudaraan,” kata Wakil Bupati Muqit Arif. KH Zainul Ghulam (Pengasuh PP Darul Mukhomah/Ketua PCNU Kencong) dan KH Laiq Athoilah (Rois PCNU Kencong) mengimbau umat PCNU Kencong untuk tidak mengikuti kegiatan atau gerakan rombongan poeple power karena tidak sesuai dengan kaidah kebangsaan. "Kami Warga PCNU sudah mempunyai dua komitmen, komitmen kebangsaan bisa menjaga pancasila dan UUD 45, menjaga persatuan dan kesatuan, sedangkan komitmen ke Agamaan islam adalah sebagai agama yang robilalamin untuk seluruh umat manusia dimana berada, kita harus patuh pada pemerintahan yang sah secara konstitusional, yang harus kita dukung." jelas KH Zainul Ghulam. (edy/rif)
Sumber: