Kenangan yang Tak Akan Terlupakan di Taman Remaja Surabaya
Surabaya, memorandum.co.id - Taman Remaja Surabaya (TRS) seakan menjadi kenangan. Tempat tersebut menjadi pusat jujugan warga Surabaya. Tetapi sekarang satu per satu fasilitas yang ada di sana berubah menjadi rongsokan. Veberapa pekerja sudah membongkar bagian-bagian dari 20 wahana permainan. Adanya truk hilir-mudik untuk memuat hasil potongan-potongan besi di sana. Besi-besi tua tersebut akan dilebur kembali. Penutupan TRS karena status hak guna bangunan di atas hak pengelolaan (HPL) tersebut tidak diperpanjang lagi oleh Pemkot. Alhasil, PT Sasana Taruna Ria (STAR) sudah dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga Surabaya. Mereka terpaksa menjual aset yang dimiliki untuk menutup semua tanggung jawab kepada pihak ketiga. Taman hiburan itu berdiri sejak 20 Februari 1971 saat berkembang di Surabaya. Taman Remaja Surabaya lokasinya ada di jalan Kusuma Bangsa bersebelahan persis dengan Hi-Tech Mall (THR) yang menempati lahan seluas 16.910 m2. Buat yang lahir di tahun 80 sampai 90-an tentu masih akrab pada salah satu taman hiburan yang ada di Kota Surabaya ini. Pada era tersebut, taman hiburan ini lebih akrab disapa dengan sebutan Taman Hiburan Remaja serta menjadikan satu-satunya taman hiburan yang terdapat di dalam kota metropolitan satu ini. Taman Remaja Surabaya juga cukup seru untuk dikunjungi bersama dengan sanak keluarga, teman dan lain - lain. Taman Remaja Surabaya ini berdiri sudah lebih dari 30 tahun. Selama itu, tidak cukup memiliki banyak perubahan. Hanya saja yang menjadi ciri khasnya adalah sering digelar acara musik dangdut. Di dalam masa kejayaannya, lokasi ini menjadi pusat pijakan bagi warga kota dan luar kota Surabaya sebagai jujugan wisata. Saat ditanya tentang TRS, seluruh warga khususnya di Surabaya sudah mengetahui. Karena mereka mempunyai kenangan pada masa kecil itu. Seperti yang sudah diceritakan seorang pengujung yang pernah ke TRS bernama Poernomo warga Ambengan Batu. Mengingat masa kecilnya ketika bersama ibunya bermain di wahana tersebut. "Saya masih inget, Mas ketika bermain boom boom car dan twin dragon di TRS. Jarak rumah saya dari TRS juga dekat," ujar Poernomo. Ketika memasuki kawasan TRS tersebut, ada beberapa penjual mainan, makanan, dan minuman. Ada juga becak yang berjejer di depan pintu masuk TRS. Tidak hanya itu saja, berbeda cerita yang diungkapkan Sukarti warga Ambengan Batu. Hadirnya TRS itu sebagai motivasi agar putranya semangat belajar. "Kalau kamu ranking pertama, kamu tak ajak main di TRS," kata Sukarti. Pada saat itu juga TRS juga memiliki program khusus. Anak-anak yang berprestasi juara kelas maupun antar sekolah mendapatkan gratis masuk. Cukup membawa fotocopy rapot, mereka bisa bermain sepuasnya.(x3)
Sumber: