Jambret Berjaket Ojol Ditembus Timah Panas

Jambret Berjaket Ojol Ditembus Timah Panas

Surabaya, memorandum.co.id  - Sepak terjang Mukadi (35), yang dikenal jambret berjaket ojek online (ojol), terhenti di tangan Tim Antibandit Polsek Sukolilo. Warga Jalan Makam, Desa Ental Sewu, Kecamatan Buduran, Sidoarjo, ditangkap sehari setelah beraksi di Jalan Semampir Tengah. Selain mendekam di tahanan, pria yang sehari-hari bekerja ojek online itu juga harus menahan sakit. Betis  kanannya terpaksa ditembus timah panas setelah tidak mengindahkan dua kali tembakan peringatan saat penangkapan di kawasan Wiyung. "Kami terpaksa melakukan diskresi kepolisian dengan tindakan tegas terukur dan keras. Setelah dua kali tembakan peringatan tidak digubris, kami lumpuhkan betis kanan tersangka," kata Kapolsek Sukolilo AKP Subiyantana, Selasa (17/11/2020). Subiyantana menjelaskan, penangkapan tersangka ini bermula ketika polisi mendapat laporan penjambretan dua HP di Jalan Semampir Tengah. "Aksi tersangka ini berhasil terekam CCTV rumah. Bukti tersebut kami gunakan untuk penyelidikan hingga berhasil mengidentifikasi tersangka," lanjut dia. Berbekal hasil identifikasi itu, petugas melakukan penyelidikan. Hasilnya, unit pimpinan Iptu Zainul Abidin itu mendapati tersangka di warung kopi kawasan Jalan Pradah, Wiyung. "Tempat itulah yang menjadi tempat persembunyian aetelah tersangka berhasil melakukan aksi penjambretan," tandas Subiyantana. Dari catatan kepolisian, tersangka ternyata tidak beraksi sekali ini saja. Setidaknya ada lima lokasi yang pernah disasar tersangka. Yaitu wilayah Sidoarjo, Jalan Tandes, Jalan Gayungan, kawasan Ketintang, Jalan Semampir Tengah. Selain di Surabaya, tercatat tersangka juga pernah beraksi di Sidoarjo. Tersangka bahkan pernah merampas tas milik wanita saat gowes di depan Samsat Ketintang. Dari pengakuan tersangka, dia tidak pernah mengincar korban. Dari rumahnya di Sidoarjo, dia mengendarai motor kemudian berputar-putar di wilayah Surabaya. "Kalau ada kesempatan baru saya beraksi. Biasanya saya cari korban perempuan, hasilnya saya jual untuk kebutuhan," aku Mukadi. (fdn/fer)  

Sumber: