Hari Kesehatan Nasional ke 56 tahun 2020, merupakan momentum untuk bersyukur di era pandemi dan mengingatkan tentang pentingnya Kesehatan. Bertindak sebagai Inspektur Upacara dalam peringatan HKN ke 56 yang digelar di Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan, Kamis (12/11), Bupati Lamongan Fadeli mengungkapkan bahwa saat ini pembangunan kesehatan menekankan pada optimalisasi, inovasi layanan publik dan harmonisasi kepentingan pemangku kebijakan. Inovasi-inovasi dengan tanpa mengurangi kualitas pelayanan dianggap sangat perlu untuk mengefisiensi dan mengoptimalkan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat.
Bupati Lamongan juga secara khusus menyampaikan penghargaan kepada Kapolres Lamongan AKBP Harun dan Dandim 0812 Letkol Inf Sidik Wiyono, sebagai apresiasi dalam penanganan covid-19 di Lamongan. Selain itu, Fadeli juga memberikan penghargaan kepada pemenang lomba STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat), Lomba STBM 5 pilar kepada kepala Desa Latukan Kecamatan Karanggeneng, STBM Award tingkat nasional kategori natural leader, serta berbagai lomba dalam rangka peringatan HKN.
“Implementasi STBM 5 pilar di Lamongan saat ini sudah baik. Besok siang Lamongan akan menerima penghargaan STBM Award. Masuk dalam 15 besar Kabupaten/Kota di Indonesia dengan urutan ke 3,” tutur Fadeli.
Selain itu, Fadeli juga mengungkapkan bahwa Lamongan juga masuk dalam daftar Inovator Top 30 Kovablik (Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik) dan Kelompok Budaya Kerja (KBK) tingkat provinsi. Tiga inovasi Lamongan yang mendapatkan penghargaan dari Gubernur Jatim ini adalah ODO (Ojek Darah Online) yang digagas oleh RSUD Ngimbang, Lala Mobile (Layanan Laboratorium Mobile) oleh UPTD Puskesmas Laren, dan KBK SMPN 3 Lamongan.
Pada kesempatan yang sama Bupati Fadeli juga menyerahkan secara simbolis 11 mobil ambulance 119 sebagai komitmen Lamongan untuk terus memberikan pelayanan yang terbaik.
“Kita perlu meningkatkan pelayanan dan peralatan. Ada 11 mobil ambulance 119 yang akan dibagikan member pelayanan dan mobil-mobil sehat yang ada di desa. Mari kita semangat untuk mewujudkan Lamongan sehat,” ucap Fadeli.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan, dr. Taufik Hidayat, keunggulan ambulance 119 ini yakni tidak hanya sebagai transportasi atau pemindah pasien saja, tetapi ditingkatkan sebagai mobil pertolongan kegawatdaruratan, sampai pada tingkat bagaimana agar pasien tidak mengalami keterlambatan penanganan dan tidak sampai kehilangan nyawa.
“Mobil ini sangat lengkap kualifikasinya, ketika henti jantung ada upaya. Petugasnya baik dokter dan perawat sudah dilatih. Jadi mobil siap, tenaga siap, maka ini akan bermanfaat dan tentunya dapat merespon kebutuhan masyarakat,” ungkap Taufik.
Mobil ambulance 119, yang menurut Kepala Dinas Kesehatan Lamongan ini lebih dari UGD (Unit Gawat Darurat), dilengkapi dengan berbagai peralatan yang canggih, seperti peralatan tabung dan flow oksigen, monitor yang lengkap untuk tensi nadi, rekam jantung, alat penghisap lendir, bahkan ventilator.(*)