Jabat Kapolres Probolinggo Kota, AKBP Raden Muhammad Jauhari Tancap Gas

Jabat Kapolres Probolinggo Kota, AKBP Raden Muhammad Jauhari Tancap Gas

Probolinggo, Memorandum.co.id - Tongkat komando Polres Probolinggo Kota berganti. AKBP Raden Muhammad Jauhari Joni menggantikan AKBP Ambariyadi Wijaya yang menduduki posisi Wadireskrimsus Polda Bali. Pria kelahiran Palembang Sumatera Selatan itu pindah ke Kota Probolinggo setelah sebelumnya bertugas sebagai Kapolsek Metro Tanah Abang, Polda Metro Jaya. Setelah menjabat, AKBP Raden Muhammad Jauhari langsung tancap gas dengan melakukan rapat koordinasi bersama pejabat utama (PJU) dan jajaran Polsek Polres Probolinggo Kota  untuk menggali potensi  di Bumi Bayuangga. “Hari ini saya mengumpulkan kapolsek, kasat, maupun perwira menengah lainnya untuk menggali potensi. Tentunya setiap daerah memiliki karakter berbeda. Selain itu  akan menghimpun informasi potensi agar suasana berjalan aman dan kondusif,” jelas AKBP Raden Muhammad Jauhari, Sabtu (7/11/2020). Jauhari mengaku datang sepekan lebih awal di Kota Probolinggo. Maklum, karena buta tentang Bumi Banger untuk mengenal dahulu, piranti dan sumber daya yang ada di Kota Probolinggo.  Dalam upacara pelepasan AKBP Ambariyadi Wijaya, peserta upacara mengumandangkan asmaul husna. Sebuah tradisi Islami yang diwariskan oleh mantan Kapolres Probolinggo Kota AKBP Iwan Setyawan. “Baru kali ini, saya mendengar asmaul husna dibacakan dalam upacara. Semoga pembacaan ini, menjadi awal yang baik bagi saya dalam memimpin Polres Probolinggo Kota. Asmaul husna ini juga menjiwai kita semua dalam bekerja dan mengabdi kepada masyarakat,” tandas kapolres. Ia menceritakan pengalaman selama menjadi polisi. Terutama saat memimpin Polsek Metro Tanah Abang selama 10 bulan. Wilayah Polsek Metro Tanah Abang, salah satunya adalah Gedung DPR/MPR. Aset vital pemerintahan itupun menjadi fokus utama pengamanan. "Seringnya gelaran demo dan aktivitas lainnya, cukup menyita tenaga dan pikiran. Belum lagi kawasan Pasar Tanah Abang sendiri yang terkenal terbesar di Asia Tenggara. Orang luar, kalau ke Jakarta, tahunya Tanah Abang dahulu,” tutur Jauhari. Untuk menjaga kondusivitas di wilayahnya, Jauhari merangkul tokoh masyarakat yang ada. Karena bersifat heterogen, seluruh lapisan juga dirangkul. Dengan tujuan sama-sama menjaga stabilitas keamanan wilayah. Jabatan itu, membuatnya kenyang dengan pengalaman menghadapi masyarakat. “Karakteristik masyarakat yang heterogen dan dinamis, termasuk dinamika kamtibmas, cukup menyibukkan hari-hari saya selama menjabat sebagai kapolsek. Sebuah modal sangat cukup untuk menangani wilayah hukum Polres Probolinggo Kota,” tutur dia. Di sisi lain, lulusan Akpol 2002 itu sudah punya sedikit gambaran umum wilayah hukum Polres Probolinggo Kota. Apalagi, yang terpenting itu pahami dulu internal di sini. Baru kemudian melangkah ke luar. Pendekatan dengan forkopimda dan tokoh masyarakat itu juga penting. Belum lagi, baru beberapa hari menjabat sebagai Kapolres Probolinggo Kota, AKBP Raden Muhammad Jauhari langsung bersilaturahmi dan melihat dekat Kampung Tangguh Semeru (KTS). Yakni, KTS Wirosecang, Kelurahan Wiroborang, Kecamatan Mayangan dan KTS 1000 Masker di Taman Wisata  Asmara Loka Tangguh andalan Kelurahan Jrebeng Kidul, Kecamatan Wonoasih. Bahkan,  sebagai bentuk dukungan bahwa Polres Probolinggo Kota siap mendukung khususnya dalam pengamanan pasien Covid-19. Diharapkan pasien yang tengah dalam masa perawatan dapat tertangani dengan baik dengan mengunjung para dokter dan tenaga kesehatan RSUD Tongas agar terus berkoordinasi terkait penanganan pasien Covid-19. “Kami harap terjalin komunikasi dan koordinasi yang baik antara pihak RSUD Tongas sebagai salah satu RS rujukan Covid-19 dengan kepolisian ,TNI, Kecamatan Tongas, BPBD dan Satgas Covid-19 Probolinggo sebagai bentuk sinergitas berbagai instansi dalam upaya percepatan penanganan Covid-19 ini,” terang Jauhari. Dikatakan Jauhari, berkaca dengan kejadian-kejadian yang sudah ada seperti pengambilan paksa jenazah confirm Covid-19 atau jemput paksa pasien suspect Covid-19 yang sedang menjalani perawatan, menjadikan sebuah atensi tersendiri guna menciptakan situasi kamtibmas wilayah hukum Polres Probolinggo Kota yang aman dan tertib. “Begitu pentingnya komunikasi aktif dalam memberikan pemahaman terhadap pasien atau keluarga pasien secara persuasive. Sehingga, tidak berdampak adanya upaya-upaya pengambilan secara paksa jenazah pasien Covid-19 maupun pengambilan paksa atau pulang paksa pasien yang dalam perawatan di rumah sakit,” pungkasnya.(mhd/yud/udi).

Sumber: