KPU RI Gelar Simulasi Nasional di KPU Kabupaten Kediri

KPU RI Gelar Simulasi Nasional di KPU Kabupaten Kediri

Kediri, memorandum.co.id -Menjelang pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 9 Desember 2020, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menggelar simulasi nasional pemungutan dan penghitungan suara, bertempat di halaman kantor KPU Kabupaten Kediri, Sabtu (31/10/2020). Simulasi ini diikuti oleh komisioner, staf KPU serta seluruh partai politik. Hadir dalam kegiatan itu Ketua KPU RI Arief Budiman, Ketua KPU Provinsi Jawa Timur Choirul Anam, dan perwakilan KPU tingkat kota/ kabupaten wilayah Indonesia Timur kecuali Madura. Seluruh yang hadir dalam kegiatan ini menerapkan protokol kesehatan (prokes). Mulai pengecekan suhu tubuh, cuci tangan menggunakan sabun di air mengalir, duduk menjaga jarak, memakai masker, dan tiap pemilik hak suara diberi kaos tangan. Ketua KPU Kabupaten Kediri, Ninik Sunarmi mengatakan acara simulasi digelar di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 12, dengan melibatkan pemilih dari warga Ngasem. "Secara aturan prokes, maka jumlah pemilih dibatasi 500 orang untuk setiap TPS. Kemudian disediakan sarung tangan. Sebelumnya dicek suhu tubuh saat akan masuk TPS. Kami gunakan tinta tetes bukan tinta celup seperti pemilu sebelumnya,” terangnya. Ninik Sunarmi menekankan, selama masa pelaksanaan kegiatan dilarang melakukan kontak fisik. Dan kegiatan ini akan diteruskan ke tingkat kecamatan, agar bisa dipahami adanya aturan baru dalam pelaksanaan pilkada nanti. Di tempat sama, Ketua KPU RI Arief Budiman menyampaikan acara ini (Simulasi serentak-red) adalah program nasional yang sudah dilakukan beberapa kali, baik pemungutan suara maupun penghitungan. "Hari ini kita melakukan di tiga provinsi di empat kabupaten/kota. Di Jawa Timur dilaksanakan di Kediri dan Sumenep. Sedangkan di Sulawesi Selatan di Goa, dan satu lagi di Jambi," ujar Arief Budiman. Di pilihnya Kediri untuk kegiatan simulasi, lanjut Arief, dikarenakan KPU provinsi dan KPU kabupaten memberi masukan ke KPU RI, yang menyatakan siap mendukung progam nasional ini. "Karena tidak semua bisa siap dan tidak mungkin juga KPU RI menyelenggarakan di seluruh kabupaten. Dikarenakan ada beberapa kesiapan itu kemudian kita lakukan. Dan kebetulan Kabupaten Kediri ada pasangan calon tunggal. Mungkin ini penting juga bagi kita untuk melakukan di daerah yang calonnya satu, dua, tiga, jadi bisa bervariasi," paparnya. Sementara Anwar Anshori, Komisioner KPU Kab Kediri divisi penyelenggaraan mengungkapkan, dalam kegiatan ini pihaknya betul- betul menyiapkan segalanya. Tujuannya agar di pilkada serentak tanggal 9 Desember nanti berjalan lancar. "Kenapa ini kemudian harus kami lakukan, karena pemilihan ini berbeda dengan sebelumnya. Pemilihan ini dalam masa pandemi, tentu dalam hal pemungutan dan penghitungan harus menggunakan protokol kesehatan, dan ini tidak bisa hanya materi yang kita sampaikan, tapi harus kita simulasikan," ujar Anwar. Perbedaan lainnya, tambah Anwar, adalah perubahan hasil pemilihan. Dulu memakai situng, yaitu menstabilisasi hasil dari pemindahan, salinan yang discan kemudian diinput lagi. "Perkembangannya sama si rekap. Si rekap ini sangat efisien, efektif kemudian keterbukaan," pungkasnya. (mis/mad/gus)

Sumber: