Romantisme Mancal Bareng Sambut Hari Santri Nasional

Romantisme Mancal Bareng Sambut Hari Santri Nasional

Probolinggo, memorandum.co.id - Hari Santri Nasional yang diperingati di Kota Probolinggo tak kalah meriah dari peringatan hari besar lainnya. Seluruh warga sangat antusias menyambutnya. Sebab, Kota Probolinggo sangat identik dengan santri. Perhelatan itu disambut gegap gempita pengasuh pondok pesantren. Seperti perhelatan pencak silat dan patrol sebagai seni budaya tradisional, lomba vlog yang merupakan pengejawantahan modernitas dengan kemajuan teknologi, serta gowes Mancal Sepeda Bareng yang akan dijadikan agenda tiap tahun oleh Pemerintah Kota Probolinggo. Sepeda sangat lekat dengan kehidupan santri. Tak heran saat digelar Mancal Sepeda Bareng diikuti ribuan santri dari seluruh pondok pesantren di Kota Bayungga. Ribuan santri mengayuh sepeda sejauh 7 kilometer yang mengambil start dari depan Pemkot Probolinggo menuju Jalan Soekarno Hatta-Jalan Citarum-Jalan Barito-Jalan Mastrip, dan berahir finish di Klinik Kesehatan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Probolinggo. Mancal Bareng juga diikuti oleh Pengasuh Ponpes Zainul Hasan Genggong KH Moh Hasan Mutawakkil Alallah dan Gus Moh Haris; Katib PWNU Jatim KH Syafruddin Syarif, Ketua DPRD Kota Probolinggo Abdul Mujjb, Wakil Wali Kota HM Soufis Sobri, Sekdakot dr Ninik Ira Wibawati. Selanjutnya, anggota DPRD Jatim dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) Ahmad Hilmy, Wakapolres Probolinggo Kota Kompol Teguh Santoso, Kasdim 0820 Probolinggo Mayor Inf Meftah Puaddi, Kemenag Kota Probolinggo Mufi Imron Rosady, Ketua PCNU Masrur, Ketua PD Muhammadiyah H Masfuk, beserta kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dilingkungan Pemkot Probolinggo. Peserta mengenakan masker untuk melindungi diri dari penularan Covid-19. Juga mengenakan sarung, busana khas kaum santri. Sesuai dengan tajuk acara: Mancal Bareng Kiai dan Pak Wali dalam Hari Santri Nasional 2020, dan Kampanye Memakai Masker. Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin mengatakan, peringatan HSN menjadi penyemangat persatuan ulama dan umara dalam berkontribusi untuk kepentingan bangsa dan negara. "Perjuangan santri dulu dan sekarang berbeda. Perjuangan atau jihad zaman sekarang adalah menjadi pelopor kesehatan. Kegiatan olah raga, sambil mengampanyekan protokol kesehatan merupakan salah satu contohnya,"katanya. Acara mancal HSN tahun 2020 ini, lanjut Wali Kota, juga menjadi ajang pengenalan Klinik Kesehatan PCNU Kota Probolinggo yang segera diluncurkan. Dalam tausiyahnya, Pengasuh Ponpes Zainul Hasan Genggong KH Mutawakkil mengatakan, peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2020 dilakukan serba terbatas karena berlangsung di tengah pandemi Covid-19. Namun, itu tidak mengurangi semangat untuk memperingatinya. "Pandemi ini merupakan pelajaran dari Allah SWT, betapa berharganya nikmat kesehatan," pesannya kepada peserta gowes di garis finish. Jihad santri saat ini berbeda dengan dulu. Jihad santri di tengah pandemi Covid-19 adalah jihad kesehatan," tuturnya. (mhd/fer)

Sumber: