Sepi Garapan, Pekerja Proyek Bobol Toko Sembako di Sambikerep, Gondol 5 Kantong Beras

Sepi Garapan, Pekerja Proyek Bobol Toko Sembako di Sambikerep, Gondol 5 Kantong Beras

Surabaya, Memorandum.co.id - Pandemi Covid-19 membuat M. Akbar (20), warga Jalan Benowo menjadi pengangguran. Karena tidak ada pemasukan, dia beserta keluarga tidak bisa makan. Akhirnya, dia memutuskan membobol toko Sembako milik Deni (29) di Jalan Sambikerep. Dalam aksinya, bapak satu anak ini berhasil mencuri 5 kantong beras ukuran 5 Kg. Sialnya, perbuatan yang kali kedua itu terekam circuit closed television (CCTV) toko. Deni sebagai pemilik toko akhirnya melapor ke Mapolsek Lakarsantri dan menyerahkan bukti rekaman CCTV. Setelah dilakukan penyelidikan, polisi akhirnya berhasil menangkap Akbar di rumahnya tanpa perlawanan. "Saat kami interogasi, tersangka mengaku sudah dua kali membobol toko yang sama bersama temannya. Sekarang temannya kami tetapkan daftar pencarian orang (DPO)," kata Kapolsek Lakarsantri, AKP Hendrix Kusuma Wardhana, Selasa (13/10/2020). Terungkapnya kasus ini berawal dari raibnya beberapa karung beras milik Deni. Pasca-kejadian, korban lantas memasang CCTV sekaligus untuk mengetahui pelakunya. Terbukti, cara ini cukup ampuh. CCTV berhasil merekam aksi Akbar bersama temannya, mulai datang dengan mengendarai motor hingga membobol toko dan mencuri lima karung beras. "Dari rekaman CCTV itu ada dua pelaku, yakni tersangka dan temannya datang ke toko naik motor," jelas Hendrix. Berdasarkan bukti rekaman tersebut, korban kemudian melapor ke polisi. Hingga akhirnya Akbar berhasil teridentifikasi dan ditangkap petugas. Dari pengakuan Akbar, dia sudah kali kedua mencuri beras di toko tersebut. "Saya mencuri beras karena lebih mudah dan gampang," terang Akbar. Pria berbadan tinggi besar ini berterus-terang mengaku terpaksa membobol toko dan mencuri beras karena kepepet kebutuhan sehari-hari. "Sejak pandemi covid ini saya menjadi pengangguran, Pak. Karena tidak ada job proyek (sepi), sedangkan istri dan anak butuh makan, ya akhirnya mencuri beras," jelas Akbar. Beras hasil curian, masih kata Akbar, dijual lagi ke orang lain seharga Rp 50 ribu per karung. "Berasnya juga ada yang dimakan sendiri," pungkas Akbar. (rio)

Sumber: