Hadiah Istimewa untuk Istri: Bulu Ekor Kuda dari Penjara (3 – habis)

Hadiah Istimewa untuk Istri: Bulu Ekor Kuda dari Penjara (3 – habis)

Diminta Layani Suami 3-4 Kali Sehari, Dua Minggu tanpa Henti

Malam pertama sekeluar Kandar dari penjara, Lika sudah merasakan keanehan pada sang suami. Tingkah lakunya di atas ranjang tidak terkedali. Seperti kuda pacu lepas dari kekang. Liar. “Intinya kakak kewalahan. Kenikmatan yang dia rasakan pada awal hubungan lambat laun berubah menjadi kesakitan,” kata Maulan. Begitu terjadi berulang-ulang. Sehari 3-4 kali selama hampir dua minggu. “Sampai akhirnya Mbak Lika memanggil saya dan minta tolong dibelikan obat,” imbuhnya. Maulana memperkirakan daerah penalti kakaknya terluka, lantas meradang dan infeksi. Tapi kenapa, semula Lika tidak mau berterus terang. Baru setelah didesak dan diancam tidak akan dibantu, Lika cerita blak-blakan. Kata Maulana, Lika yang selalu kesakitan setiap berhubungan vs Kandar dan merasakan kelainan sikap suaminya di atas ranjang pernah bertanya ada apa, tapi tidak pernah dijawab. Hingga saat waktu Lika memberanikan diri mengintip senjata Kandar yang sedang terlelap tidur. Ternyata di bagian bawah leher senjata tersebut terdapat sesuatu seperti kumis. Lika amati. Bukan. Bukan kumis. Melainkan helaian rambut yang dijahit kelintang. Memang seperti kumis. Astaga! Keesokan harinya Lika protes kepada Kandar. Dia minta suaminya memotong kumis di tempat yang bukan semestinya itu. Tapi Kandar menolak. Dia ngotot mempertahankan aksesoris baru tersebut. “Kandar mengaku kumis itu dibuatkan teman satu selnya saat dipenjara. Bahannya bukan rambut biasa. Itu bulu ekor kuda perang oleh-oleh temannya teman sepulang dari Afganistan,” cerita Maulan sambil bergidik ngeri. Lika terus mendesak, tapi Kandar selalu bergeming. Dia ngotot tak mau mencukur kumis di senjatanya. Alasan dia, itu kenang-kenangan yang sangat berharga. Dan yang penting, dapat meningkatkan kejantanannya. Tak hanya minta tolong dibelikan obat, hari itu Lika buka-bukaan kepada Maulan. Banyak yang dikeluhkan. Antara lain Kandar sebenarnya tadak pernah bekerja selama manjadi suami Lika. Setiap dapat rezeki, uangnya selalu dipakai foya-foya. Mabuk-mabukan, judi, dan lain-lain. Termasuk wedokan. Bahkan tidak jarang perempuan nakal demenan-nya dibawa pulang. “Aku marah kepada Mbak Lika, tahu gitu kok tidak dulu-dulu bercerita,” kata Maulan. Lika membisu. Diam 1.001 bahasa. Dia mengaku tidak bisa berbuat apa-apa karena cinta kepada Kandar. Sangat cinta. Pada saat Lika bercerita itulah, terjadi sesuatu. Kandar datang. Tidak sendirian, melainkan bersama beberapa orang. Tangan Kandar diborgol. Betis kirinya diperban. Tampaknya dia dikeler oleh polisi. Rumah digeledah. Dua motor yang sudah lama ditaruh di ruang belakang depat kamar mandi dibawa. Kata Pak Polisi, Kandar ditangkap karena terlibat curanmor. Tidak hanya sekali, tapi berkali-kali. “Kejadian itu sudah berlalu satu setengah tahun lalu. Setiap hari Mbak Lika tak pengaruhi agar menggugat cerai Cak Kandar. Lelaki kayak gitu tidak pantas dipertahankan. Dan Alhamdulillah akhirnya dia mau,” kata Maulan. Ditambahkan Maulan, saat ini Kandar masih di penjara. “Setelah perceraiannya putus, Mbak Lika akan pulang kampung. Meneruskan hidup di sana. Ngancani Simbok dodolan sego.” (habis)     Penulis : Yuli Setyo Budi Pembaca yang punya kisah menarik dan ingin berbagi pengalaman, silakan menghubungi nomor telepon / WA 0821 3124 22 88 . Bisa secara lisan maupun tulisan. Kisah juga bisa dikirim melalui email [email protected]. Terima kasih

Sumber: