Hadiah Istimewa untuk Istri: Bulu Ekor Kuda dari Penjara (2)
Reporter:
Agus Supriyadi|
Editor:
Agus Supriyadi|
Senin 12-10-2020,10:10 WIB
Daerah Penalti Lika seperti Ditusuk-tusuk, Nyeri dan Ngilu
![](https://memorandum.co.id/wp-content/uploads/2020/10/hadiah-istimewa-untuk-istri-2.jpg)
Menghilangnya Kandar membuka kedok pekerjaan sebenarnya lelaki itu. Maling. Ya, maling. Spesialisasinya motor. Walau begitu, tidak tertutup kemungkinan baginya
nyolong apa saja senyampang ada peluang dan kesempatan.
Bersama temannya, dia bekerja sama mencuri motor di sebuah minimarket dekat Pasar Krian. Malang baginya, Dia tertangkap dan jadi bulan-bulanan warga. Badannya
gembuk. Giginya tanggal satu.
Temannya yang
standby menunggu di atas motor berhasil kabur. “Aku sempat nyambangi di tahanan polisi bersama Lika. Kandar berpesan agar kami tenang-tenang saja. Dia pasti akan ditebus teman-teman,” cerita Maulan.
Ditunggu berhari-hari, ternyata tidak ada kabar positif dari Kandar. Ungkapan bahwa dia akan ditebus teman-temannya hanya pepesan kosong. Kandar terpaksa harus menjalani proses hukum.
“Lika pernah bercerita bahwa Kandar sering tidak pulang. Kadang sampai dua-tiga minggu. Yang sering hanya semalam-dua malam. Tapi, Lika tak pernah minta tolong aku mencari suaminya. Hanya yang terakhir dia dapat firasat buruk dan terpaksa minya tolong aku mencari Kandar,” kata Maulan.
Dia menambahkan bahwa sebenarnya bukan sekali itu saja Kandar tertangkap. Sudah berkali-kali. Tapi setiap kali tertangkap, setiap kali itu pula ditebus teman-temannya.
Fakta itu Maulan dapatkan dari hasil
nguping sana
nguping sini. Terutama dari warung kopi-warung kopi yang bisasa dijadikan tempat nongkrong Kandar. Mulai Bungurasih sampai Osowilangun. Mulai dari Kenjeran hingga Pasar Sepanjang.
Hanya pada kejadian terakhir penebusan tidak dapat dilakukan. Soalnya berita tertangkapnya Kandar sudah menyebar luas. Di TV-TV dan koran-koran. Apalagi di media
online dan medsos.
Oleh teman-temanya, Kandar hanya dijanjikan tidak bakalan lama meringkuk di penjara. “Entah bagaimana caranya, Kandar bisa bebas dalam waktu cepat. Aku
gak ngerti caranya dan memang
gak mau tau. Yang penting kakakku (maksudnya Lika, red) senang.” Kata Maulan.
Rumah tangga Kandar vs Lika kembali normal. Tapi, hal itu berjalan tidak cukup lama. Hanya selang dua minggu, Maulan kembali dipanggil Lika. Diharapkan datang secepatnya.
Maulana menurut. Dia menemui adiknya.
“Ada apa?” tanya
Memorandum buru-buru ingin mengetahui kelanjutan cerita soal Lika.
“Suhu badannya tinggi. Hampir mencapai 39 derajat.”
Maulan segera menyarankan dan berniat mengantar kakaknya ke dokter. Tapi, Lika menolak. Ia hanya mengaku merasakan nyeri pada bagian vitalnya. “Rasanya seperti ditusuk-tusuk jarum. Nyeri dan ngilu,” kata Maulan menirukan ucapan Lika sambil menunjuk-nunjuk daerah penalti kewanitaannya.
Maulan ngotot membawa kakaknya ke dokter, sedangkan Lika ngotot menyuruh adiknya beli obat ke apotek. “Awalnya
gimana sih Mbak?” tanya Maulan.
“Belikan obat dulu. Nanti tak
critain.” (bersambung)
Penulis :
Yuli Setyo Budi
Pembaca yang punya kisah menarik dan ingin berbagi pengalaman, silakan menghubungi nomor telepon / WA 0821 3124 22 88 . Bisa secara lisan maupun tulisan. Kisah juga bisa dikirim melalui email [email protected]. Terima kasih
Sumber: