Kapolres Probolinggo Kota Apresiasi Doa Bersama Aksi Penolakan UU Cipta Kerja
Probolinggo, Memorandum.co.id - Kapolres Probolinggo Kota, AKBP Ambariyadi Wijaya mengapresiasi Dewan Pimpinan Cabang Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (DPC KSPSI) Kota Probolinggo yang menggelar doa bersama dalam aksi penolakan UU Cipta Kerja yang baru saja disahkan DPR RI. Doa bersama dilaksanakan di kantor sekretariat DPC K-SPSI, Jalan Imam Bonjol Kota Probokinggo dan dihadiri Wawali Mochammad Soufis Subri, Ketua DPRD Abdul Mujib, perwakilan Apindo Sahri, Ketua K-SPSI M Faisol, Plt DPMPTSP Aman Suryaman serta anggota organisasi pekerja. "Kami menyampaikan rasa bangga karena DPC K-SPSI mau menerima masukan untuk melakukan kegiatan yang lebih pas sebagai wujud gerakan penolakan UU Cipta Kerja," kata AKBP Ambariyadi Wijaya, Kamis (8/10/2020). "Yang jelas, saya siap menerima curhatan, pengaduan apa saja sepanjang kami bisa membijaksanai. Bisa memberikan solusi secara musyawarah,” ucap Ambariyadi. Senada, Wawali Kota Probolinggo, HM Soufis Subri mengapresiasi kerja keras pekerja di kota ini punya cara pandang yang berbeda menyikapi penolakan UU Cipta Kerja. “Saya bangga atas kerja keras panjenengan semua dapat melaksanakan kegiatan lebih ke arah persuasif,” tuturnya. Yang terpenting, lanjut Wawali, strategi ke depan bagi pekerja untuk menyiapkan strategi dalam penolakan UU tersebut. “Gerakan santun ini sangat tepat. Betul sekali yang disampaikan Kapolres Probolinggo Kota. Insyaallah Kota Probolinggo akan dilirik oleh investor karena punya nilai jual. Karena kondusif adalah modal utama membangun suatu daerah. Dan, insyaallah Pemerintah Kota Probolinggo selalu hadir terkait permasalahan perburuhan,” imbuh Subri. Terlisah, Ketua DPC K-SPSI Kota Probolinggo, Faisol tidak menginstruksikan turun ke jalan seperti yang dilaksanakan di daerah lain karena ada berbagai pertimbangan, setelah berkoordinasi dengan para petinggi di Kota Probolinggo. “Kami harus bangkit, doa bersama dengan tujuan utama bagaimana bisa mengambil makna dari semuanya. Menjalani semua tanpa ada kerusuhan-kerusuhan. Saat ini kami mengadakan doa bersama dengan tujuan tidak lepas dari sebuah keadilan,” terangnya. Pihaknya berharap, UU Cipta Kerja dapat bermanfaat bagi semuanya walaupun di sisi lain semua pengurus di Jawa Timur menolak terhadap UU tersebut melalui aksi turun ke jalan. “Tapi, kami di Kota Probolinggo mengadakan seperti ini, kemasannya meminta petunjuk kepada Allah supaya omnibus law yang ada di Indonesia bermanfaat untuk semua,” tegas Faisol. Perwakilan Apindo Kota Probolinggo, Sahri mengungkapkan keprihatinannya terkait UU Cipta Kerja tersebut. Katanya, Apindo memahami situasi dan kondisi yang terjadi secara global melanda Indonesia. Mengingat kondisi tersebut, maka DPD Apindo tetap mengharap hal atau pasal yang kurang berkenan akan mendapat dukungan atau penolakan melalui upaya hukum di Mahkamah Konstitusi. “Prosedur itu yang harus dilakukan, sehingga tidak ada permasalahan. Apindo tidak menolak tapi mana yang kami rasa perlu verifikasi untuk dapat dilakukan pembetulan,” pungkas Sahri.(mhd)
Sumber: