Komplotan Curanmor yang Dijebol Peluru, Diotaki Warga Surabaya
Surabaya, memorandum.co.id - Pasca meringkus dua dari empat pelaku komplotan curanmor yang meresahkan warga Surabaya, anggota Reskrim Polsek Sukolilo terus berupaya mengejar dua pelaku yang saat ini terlacak di Bangkalan. Selain itu, terungkap fakta baru bila otak dari komplotan curanmor yang rata-rata pelaku berasal dari Madura ini yakni, Ainul Yakin (24). Dari catatan kepolisian, warga Jalan Bulak Banteng, Surabaya, itu sudah dua kali merasakan pahitnya masuk jeruji besi. Sementara rekannya, Abdul Azis (25), yang juga ikut tertangkap dan dihadiahi timah panas petugas malah pernah dipenjara sebanyak tiga kali. Kanitreskrim Polsek Sukolilo Iptu Zainul Abidin membenarkan bahwa otak dari komplotan ini yakni Ainul. Sebab hanya ia yang berasal dari Surabaya, sementara pelaku lainnya dari Madura. “Jadi mereka menunggu arahan dari Ainul. Waktu berangkat dari Madura, mereka juga membawa perlengkapan untuk melancarkan aksinya seperti kunci T, kunci magnet dan beberapa lainnya. Meski terbilang muda, jam terbang para pelaku ini terbilang cukup tinggi karena mereka sering kali masuk penjara,” kata Abidin, Rabu (30/9/2020). Abidin menjelaskan, komplotan yang sering kali beraksi di Surabaya ini, sebelum tertangkap pernah melakukan aksinya di parkiran warkop Jalan Kedung Tarukan, Tambaksari. Motor yang jadi sasarannya yakni milik Retno Fikasari (35), pemilik warkop asal Jalan Kedung Sroko. “Itu kejadiannya pagi hari. Saat itu pemiliknya sedang membuka warung, tapi tidak menyadari bila motornya diincar para pelaku. Selanjutnya, mereka juga pernah beraksi di salah satu rumah Jalan Kaliwaron, Gubeng. Pemiliknya sedang tertidur dan baru menyadari kendaraannya hilang saat pagi hari,” tuturnya. Abidin menambahkan, saat ini pihaknya mengejar dua pelaku lainnya, karena bila tak ditumpas sekaligus dimungkinkan mereka akan menghimpun kekuatan baru. “Ini kan jaringan harus dibersihkan semuanya. Doakan semoga cepat tertangkap para pelaku curanmor lainnya agar tak meresahkan warga Surabaya lagi,” pungkas mantan Kanitreskrim Polsek Tegalsari itu. (iah/fer)
Sumber: