Suami Bekas pun Diterima, asalkan Berstatus Jelas

Suami Bekas pun Diterima, asalkan Berstatus Jelas

Oleh: Yuli Setyo Budi, Surabaya Namanya Darling. Wajahnya mirip artis Korea, Im Yoon-ah. Dia dikenal sebagai play girl. Pacarnya ting tlecek. Tapi, yang paling dia sukai sukai adalah Arbi. Wajahnya ganteng. Sayang, dompetnya sering tipis. Darling agak lama berpacaran vs Arbi. Lebih dari lima bulan. Yang lain rata-rata di bawah dua bulan. “Padahal, targetku adalah nikah dengan cowok tajir. Nonjomblo gak masalah, asalkan tergolong duren sawit. Duda keren sarang duwit,” kata Darling kepada Memorandum via telepon, beberapa waktu lalu. Nada bicaranya ceria. Langsung akrab. Darling mengaku ingin berbagi pengalaman dalam berumah tangga. Supaya yang baik bisa mencontoh, sedangkan yang jelek bisa dijadikan pelajaran agar tidak ditiru. Menurut pemilik suara empuk ini—Memorandum membayangkan Darling tidak mirip Im Yoon-ah seperti diakuinya, tapi lebih mirip Mpok Ela Opera van Java—, saking nge-play-nya, kadang dia main back street dengan dua atau tiga cowok sekaligus. Arbi merupakan pacar pada detik-detik injury time menjelang akhir masa lajang, yang dia patok tepat pada usia 25. Waktu itu usianya sudah menginjak 24,5 tahun. “Sisa waktu tinggal setengah tahun, namun belum kutemukan pasangan sesuai kritria,” tegasnya. Diakui bahwa Arbi hanya memenuhi syarat ganteng. Tajirnya tidak. Padahal, itu yang utama. “Prinsipku: elek ritek sing penting tajir melintir. Bekas suami orang juga nggak apa-apa, asalkan satusnya jelas,” tegasnya. Kalimat senada sering diulang-ulang. Perempuan yang mengaku suka traveling dan kuliner ini menjelaskan bahwa Arbi waktu itu baru lulus kuliah. Sejak wisuda hingga tujuh bulan berjalan, Arbi masih menganggur. “Aku sudah mendesak dia secepatnya mencari kerja agar bisa cepat nikah. Arbi mengaku sudah berusaha, hanya belum beruntung,” kata Darling, yang menambahkan bahwa kekasihnya itu sudah pontang-panting memasukkan lamaran ke banyak perusahaan, namun belum mendapatkan respons. Di tengah gunda gulana, Darling secara khusus ditemui pakdenya, kakak ibunda. Lelaki paruh baya itu mengaku mendapat amanah dari anak sahabatnya. “Dia ingin ta’aruf dengan aku,” kata Darling menjelaskan soal tujuan kedatangan pakdenya. Menurut Darling, pemuda yang ingin menikahinya itu anak pemangku pondok pesantren besar di Jawa Timur. Lulusan S2 Kairo. Pemuda tersebut tahu tentang Darling karena pernah mengantar ayahnya ke rumah pakde Darling, yang waktu itu menikahkan putrinya. Kebetulan Darling bersama keluarganya juga menghadiri acara resepsi pernikahan sepupunya itu. “Tapi siapa pemuda yang dimaksud Pakde, aku belum tahu,” aku Darling. Walau begitu, Darling meyakini pemuda tersebut, sebut saja Ilham, berasal dari keluarga kaya sesuai dengan kriterianya. Tidak mungkin kan keluarga pemangku pondok tidak kaya? Makanya, setelah mendengar akan di-ta’aruf Ilham, Darling segera memutuskan hubungannya dari Arbi. Tentu saja Arbi kaget. Walau begitu, dia tidak bisa berbuat apa-apa dan hanya menerima dengan pasrah keputusan Darling. Masalahnya, benarkah Ilham berasal dari keluarga tajir melintir seperti keyakinan Darling? (bersambung)  

Sumber: