9 Kiai NU Doakan Eri Cahyadi Jadi Wali Kota
Surabaya, memorandum.co.id - Suasana haru menyelimuti silaturahmi Cawali Eri Cahyadi dengan sembilan kiai NU (Nahdlatul Ulama) Kota Surabaya, Sabtu (26/9) malam. Para kiai tersebut adalah KH Mas Mansur, KH Abdullah Habsyi, KH Kemas Abdurrahman, KH Abdullah Qosim, KH Widi Syafii, KH Muslih, KH Abdul Thowab, KH Abdullah, dan KH Muhaimin Ali. Secara bergantian, para kiai NU tersebut bermunajat mendoakan agar mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya mendapat rida Allah SWT untuk menjadi wali kota Surabaya. Suasana malam itu terasa sangat khidmat, semua kiai yang hadir pun tampak khusuk mengamini doa-doa yang dipanjatkan sembilan kiai NU. Sembari menengadahkan tangannya, Eri terlihat sangat khusuk berdoa. Iapun tak kuasa menahan air matanya. Ia beberapa kali mengusap air mata. Salah seorang yang turut mendoakan Eri, KH Kemas Abdurrahman mengaku, dalam untaian doa yang diucapkannya yakni berharap agar Allah SWT memberikan kemudahan, meridhloi agar Eri Cahyadi menjadi wali kota Surabaya. Saat jadi wali kota selalu mendapat tuntunan dan hidayah dari Allah SWT. “Saya berdoa, agar saat Mas Eri Cahyadi nanti jadi wali kota, apa yang dikerjakannya selalu mendapat bimbingan dari Allah SWT. Semua penataan, baik penataan pendidikan, perkotaan atau penataan-penataannya lainnya agar tak salah arah, karena mendapat bimbingan Allah SWT,” ujar Kiai Kemas. Menurut dia, kiai-kiai NU sudah sejak lama menginginkan agar Eri menjadi cawali dan akhirnya memimpin Surabaya. Sebab selama Eri menjadi ASN sangat perhatian kepada warga Surabaya dan warga NU. Selain itu, Eri juga sudah tahu kinerja Risma, tahu apa yang dikerjakan Risma sehingga Eri layak untuk meneruskan kebaikan Risma. “Bu Risma itu 24 jam bekerja untuk Surabaya dan Mas Eri mengikutinya. Jadi Mas Eri tahu seluk-beluk untuk menangani Surabaya ke depan yang lebih baik lagi,” ujarnya. “Selain itu, Mas Eri juga orang NU. Ibunya keluarga besar Pondok Sidoresmo. Jadi tidak ada alasan untuk tidak memilih Mas Eri Cahyadi,” imbuh Kiai Kemas. Dalam kesempatan yang sama, Eri Cahyadi mengatakan, sebelum memutuskan menerima perintah untuk maju cawali Surabaya juga setelah sowan ke para kiai. Minta izin dan doa restu para kiai serta para ibu nyai. “Saya sempat galau. Saya teruskan atau tidak. Maklum masa pensiun saya sebagai ASN masih 18 tahun lagi. Setelah mendapat izin dan restu dari ibu saya dan para kiai, bismillahirrohmanirrohim saya mantap untuk maju Pilkada Surabaya,” jelasnya. Saat nanti diberikan amanah sebagai wali kota, kata Eri, dirinya ingin terus membantu mengembangkan NU dengan seluruh potensi Nahdliyin di dalamnya, baik dari sektor keagamaan, pendidikan, ekonomi, maupun sosial budaya. "Mengembangkan potensi Nahdliyin, membesarkan NU, adalah salah satu cita-cita kami di Surabaya," kata Eri. (udi/gus)
Sumber: