Potensi Kumpulkan Ratusan Ribu Suara, FBPD Sidoarjo Belum Tentukan Sikap di Pilkada
Sidoarjo, memorandum.co.id - Forum Badan Permusyawaratan Desa (FBPD) Sidoarjo belum memutuskan kepada siapa akan melabuhkan dukungannya dalam perhelatan pilkada yang akan digelar 9 Desember mendatang. “Masih wait and see dulu. Mungkin pertengahan bulan depanlah baru akan sikap resminya,” jelas Ketua FBPD Sidoarjo dan Jatim Sigit Setyawan saat ditemui di salah satu kafe di kota Delta, Kamis (17/9/2020). Namun yang jelas, hasil rapat pengurus rutin yang dilakukan beberapa waktu lalu memutuskan pihaknya akan mendukung pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Sidoarjo yang punya kemungkinan besar meraih kemenangan dalam pesta demokrasi tersebut. “Patron BPD adalah harus seiring sejalan dengan pemerintahan di atasnya, dalam hal ini sudah pasti adalah bupati dan wakil bupati. Jadi tidak boleh bertentangan demi kemajuan masyarakat desa,” katanya. Hal ini didasarkan pada sebuah fenomena bahwa sebagian besar calon pemimpin di negeri ini masih latah politik. “Artinya begini kalau kemudian diketahui ada pimpinan desa, termasuk BPD, yang tidak mendukungnya dalam pilkada, lalu ditandai khusus yang kemudian berimbas pada kebijakan yang dibuat terhadap desa tersebu,” katanya. Meski secara institusional FPBD belum menentukan sikap, namun pihaknya tidak membatasi jika ada anggotanya yang bertindak secara pribadi. “Itu pilihan yang harus dihormati, namun sampai saat ini kami masih sepakat untuk satu komando,” ujar Sigit. Lebih lanjut dikataka Sigit, bahwa pihaknya tetap berharap akan muncul sosok pemimpin Sidoarjo masa depan yang berkualitas sehingga bisa menjadikan kota delta menjadi daerah yang jauh lebih maju. Menurutnya, potensi FPBD sangatlah besar untuk menunjang pemenangan salah satu paslon dalam pesta demokrasi ini. Ia mengatakan saat ini saja ada 2.254 orang anggota BPD yang aktif bertugas di 322 desa di seluruh wilayah Kabupaten Sidoarjo. Jumlah personel anggota BPD di tiap-tiap desa itu bervariasi, antara 5 sampai 9 orang. “Mereka ini sangat potensial untuk dipakai sebagai mesin pengumpul suara oleh tim pemenngan paslon pilkada,” sebutnya. Sebab, mereka adalah pelaku-pelaku politik di level desa yang sudah memiliki basis suara pendukung. Dan lagi, sebagai anggota BPD kadar ketokohan mereka di lingkungannya masing-masing sudah terbukti. “Silakan dihitung saja sendiri. Saat pencalonannya dulu mereka rata-rata didung oleh tujuh RT. Dan kalau di tiap-tiap RT mereka kumpulkan 20-25 suara, pasti paslon pilkada yang didukungnya akan meraih kemenangan,” pungkas Sigit. (lud/jok/fer)
Sumber: