Akademisi Bantu UKM Kopi Kembangkan Potensi Usaha

Akademisi Bantu UKM Kopi Kembangkan Potensi Usaha

Surabaya, memorandum.co.id - Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berkolaborasi dengan Universitas Bhayangkara (Ubhara) dan Universitas PGRI Adi Buana (UNIPA) menggelar ajang pengabdian masyarakat melalui program teknologi tepat guna. Kegiatan pemberdayaan ini membidik UKM pengerajin kopi di Keputih Tegal, Kota Surabaya yang membuat inovasi kopi rempah yang juga berdaya saing tinggi sebagai potensi usaha daerah berbasis santripreneur. Disampaikan perwakilan tim Ubhara, Dr. Muslichah Erma Widiana, kegiatan ini merupakan bentuk pelaksanaan Tridharma perguruan tinggi yaitu pengabdian masyarakat. "Bentuk dari link and match antara perguruan tinggi, UKM, dan masyarakat. Untuk meningkatkan kesejahteraan dan variasi produk lokal yang dapat bersaing dengan produk minuman kekinian lainnya," tandas Erma. Saat dikonfirmasi, Erma mengatakan, mitra (pengerajin kopi) hanya menggunakan blender sebagai alat produksi, sehingga varian produk yang dihasilkan terbatas dan minim terobosan. "Alat produksinya tidak efisien dan efektif. Strategi pemasaran yang digunakan pun masih konvensional tidak up to date," jelasnya. Erma mengaku sangat menyayangkan hal tersebut. Di era digital ini, dengan adanya internet dan berbagai media e-commerce sedianya dapat menjangkau pasar yang lebih luas. Dalam hal ini masih banyak potensi yang bisa digapai namun terbatas oleh strategi dan teknologi yang digunakan. Erma menyampaikan berapa program yang telah dilaksanakan, pelatihan dan pendampingan menggunakan teknologi tepat guna berupa bantuan mesin grinder dengan kapasitas dan kemampuan yang lebih banyak dari alat yang sebelumnya digunakan. Selain itu, juga bersama merumuskan strategi baru yang nantinya diharapkan dapat meningkatkan penjualan mitra. "Intervensi ini terbukti menghasilkan perubahan yang cukup signifikan, antara lain: varian produk yang dijual tentunya bertambah 3 produk dengan varian yang kaya rempah," papar Erma. Tak lupa memberikan motivasi untuk melakukan pemasaran secara online sehingga perluasan pemasaran produk kopi dari yang hanya lokal di Surabaya menjadi ke seluruh Jawa Timur, serta omzet yang stabil dapat bertahan ditengah gempuran berbagai hambatan di era pandemi ini "UKM dibimbing untuk melakukan penjualan kopi siap saji dengan sistem made by order 'ngopi tidak perlu keluar rumah' agar tidak kalah dengan kopi kekinian yang kini sudah banyak menjamur," ujar Erma. Program terakhir berupa memberikan pelatihan, pendampingan dan praktek fungsi operasional manajemen agar dapat diaplikasikan pada kegiatan usaha yang lebih profesional dan tertata kedepannya. "Pada kesempatan ini tim juga mengadakan bakti sosial berupa sembako bagi masyarakat yang membutuhkan di sekitar kegiatan pelaksanaan pengabdian," ungkap Erma. Untuk memastikan program ini berhasil sesuai dengan rencana maka Erma bersama tim melakukan pendampingan yang kontinyu dan rutin, diberikan hingga beberapa bulan kedepan sampai program ini selesai pada akhir tahun 2020. Kegiatan pengabdian ini terdiri tim ITS: Dr. Soehardjoepri, M.Si (ketua), Drs. Suhud Wahyudi, M.Si, Wawan Hafid Syaifudin, S.Si, M.Si, M.Act, Ubhara Surabaya: Dr. Muslichah Erma Widiana, MM, Dr. Mahmudah Enny Widyaningrum, M.Si, UNIPA: Moch. Shofwan, M.Sc. (mg1)

Sumber: