Gus Muhdlor: Kemarin dan Hari Ini Hijau, Besok Sidoarjo Harus Tetap Hijau

Gus Muhdlor: Kemarin dan Hari Ini Hijau, Besok Sidoarjo Harus Tetap Hijau

Sidoarjo, memorandum.co.id - Calon Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali atau yang lebih akrab dengan panggilan Gus Muhdlor yakin akan meraih kemenangan besar di ajang Pilkada Sidoarjo yang akan digelar 9 Desember mendatang. Tak main-main, putra dari Pemangku Pondok Pesantren Bumi Sholawat, Gus Ali Mashuri itu menerima target yang dibebankan padanya oleh Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKB Jatim untuk meraih 75 persen suara rakyat Sidoarjo. Pada awak media, Gus Muhdlor mengatakan target yang dibebankan padanya sangat realistis, karena itu ia yang dalam pilkada serentak ini berpasangan dengan Subandi sangat yakin mampu memenuhinya. “Dari hasil survei eksternal, ketiga pasangan dari PKB ini menduduki posisi Top of Mind. Komposisinya 35 persen, 28 persen, dan 22 persen. Jadi pas khan,” ujarnya usai menerima surat rekomendasi DPP PKB yang diserahkan Wakil Ketua DPW PKB Jawa Timur, Anik Maslachah di kantor sekretariat DPC, Minggu (6/9/2020) siang tadi. Untuk bisa memenuhi target tersebut ia meminta seluruh unsur di internal PKB dan NU harus bersatu dalam kontestasi suksesi kepemimpinan daerah itu. “Sidoarjo kemarin dan hari ini hijau, maka besok harus tetap hijau,” pungkas Gus Muhdlor. Menurutnya orang-orang PKB dan NU akan selalu berpikir, bersikap dan bertindak dingin meski sempat ada pertentangan dan perbedaan pandangan serta pilihan figur politik. Karena itu ia yakin semuanya akan mendukung putusan DPP yang memberikan rekomendasi pada dirinya dan Subandi. “Ada istilah dalam bahasa Jawa yang menyebutkan mikul duwur mendem jero. Karena itu kami akan berupaya menyatukan kekuatan dengan cara merangkul semua elemen di internal PKB dan NU yang kemarin berkontraksi begitu keras,” ujarnya. Sementara itu Anik Maslacah mengatakan, partainya memang sengaja paling akhir mengeluarkan rekom tersebut lantaran ada 3 pasangan calon yang diusulkan oleh internal DPC ke Jakarta sehingga DPP sempat merasa kesulitan memilih karena semuanya sama-sama punya kualitas cukup baik. Namun, setelah mempertimbangkan hasil survei tadi akhirnya ditetapkanlah Mudhlor-Subandi karena keduanya dinilai punya elektabilitas tertinggi dibanding rivalnya, yakni Amir Aslichin-Ainun Jariyah, dan Sulammul Hadi Nurmawan-Mimik Idayana. “Kekuatan ketiganya cukup berimbang, tapi yang tertinggi adalah Gus Muhdlor dan Pak Bandi,” sebut Anik. Apalagi keduanya juga pasangan yang dianggap pas karena mampu mewakili kultural NU dan struktural PKB. (lud/zae/jok/fer)

Sumber: