Cawali-Cawawali Surabaya Butuh Energi Gerakkan Mesin Partai

Cawali-Cawawali Surabaya Butuh Energi Gerakkan Mesin Partai

Surabaya, memorandum.co.id - Koordinator Forum Jokowi Jawa Timur, Aven Januar, mempredisi belum turunnya rekomendasi pasangan Bacawali-Bacawawali Kota Surabaya dari DPP PDI-P hingga siang ini, karena banyak pertimbangan penting. Selain elaktabikitas, kapasitas, figur calon wali kota-wakil wali kota menjadi penting. Termasuk kemampuan finansial untuk menggerakkan mesin partai politik. "Menggerakkan mesin politik memerlukan energi sangat besar. Selain kapasitas, elektabilitas, serta figur pasangan calon yang didorong maju pilwali/pilkada," terang Aven Januar, Minggu (23/8/2020). Mantan Ketua Departemen Pemuda DPD PDI-P Jatim 2010-2015 ini menambahkan, menggerakkan mesin politik memerlukan energi yang tidak sedikit. Apalagi jajaran mulai DPC PDI-P Kota Surabaya hingga anak ranting PDI-P memiliki 6.500 pengurus. "Ini waktu mendesak apalagi saat ini waktu pendaftaran semakin mendesak. Menggerakan mesin politik partai harus segera dilakukan," tandas dia. Alumnus Fisip Unair ini juga menjelaskan, belum turunnya rekomendasi akan menunggu kemampuan masa pendukung PDI-P di bawah. "Saya berharap tidak salah langkah dalam menentukan figur calon wali kota dan calon wakil wali kota," tegas dia. Terkait keputusan seperti rekomendasi Pilwali Surabaya, Aven Januar sangat mahfum jika semuanya menjadi kewenangan DPD PDI-P. "Saya yakin kebijakan nantinya bisa melanjutkan perjuangan PDI-P," kata dia. Aven menyebutkan, meski PDI-P bisa mendorong bacawali-bacawali sendiri, tetapi kekuatan jika parpol bergambar kepala banteng dengan moncong putih ini akan berat. Berikut ini 19 nama pendaftar di PDI-P: Whisnu Sakti Buana (Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim dan Wakil Wali Kota Surabaya), Dyah Katarina (Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya dan anggota DPRD Kota Surabaya), Armuji (anggota DPRD Jatim dari Fraksi PDI Perjuangan). Anugerah Ariyadi (kader PDI Perjuangan/mantan anggota DPRD Surabaya), Mega Djadja Agustjandra (pengusaha), Sutjipto Joe Angga (pengusaha), Chrisman Hadi (advokat/seniman), Sri Setyo Pertiwi (pengusaha), Laksda TNI (Purn) Untung Suropati, Fandi Utomo (mantan anggota DPR RI), Warsito (pengusaha), Gunawan (pengusaha), Dwi Astutik (muslimat NU), Haries Purwoko (pengusaha), Lia Istifhama (Fatayat NU), Achmad Wahyuddin (pengusaha), Ony Setiawan (Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur/aktivis), Edy Tarmidy (Wakil Ketua DPD PDI-P Jatim/aktivis), dan Akhmad Nawardi (anggota DPD-RI). (day/fer)

Sumber: