DPD Aspeporin Kabupaten Kediri Terbentuk, BNI Support Rp 50 Juta bagi Petani
Kediri, memorandum.co.id - Guna meningkatkan ekonomi di sektor pertanian, Asosiasi Petani Porang Indonesia (Aspeporin) mengembangkan sayapnya di Kabupaten Kediri. Yakni dengan membentuk DPC Aspeporin di tingkat kabupaten. Sesuai SK nomor 3.023/SK/KPTS/ASPEPORIN/DPP/VIII/2020, yang dikeluarkan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) menetapkan Eko Cahyono sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Aspeporin Kabupaten Kediri, tertanggal 11 Agustus 2020. Dalam SK tersebut diterangkan, Ketua DPD Aspeporin diberikan kewenangan membentuk kepengurusan selama 60 hari. Kepada memorandum.co.id, Eko Cahyono mengungkapkan, porang merupakan tanaman yang mempunyai nilai ekonomis cukup tinggi. "Maka dari itu, sebagai percobaan sebelum kita sosialisasikan ke para petani, kami menyiapkan lahan 50 hektare sebagai lahan percobaan," ujar Eko Cahyono, Kamis (13/8/2020). Eko menjelaskan, tanaman porang juga memiliki pasar yang jelas. Sehingga prospeknya sangat bagus. "Maka dari itu pihak BNI berani memberikan support bagi petani porang sebesar Rp 50 juta per petani," jelas Eko, yang juga sebagai Ketua LMDH Budidaya. Eko Cahyono berharap, ke depan semua anggotanya ikut menanam porang. Karena nilai komoditas tanaman ini cukup bagus dan memiliki pangsa pasar yang jelas. "Untuk sementara yang saat ini turut menanam porang pengurus dan pokja sebagai pilot project. Dan ke depan harapan kami semua anggota dan petani lainnya turut menanam porang," harapnya. Sementara itu, Karyani Ekawati, Sekretaris Aspeporin Madiun Raya, mengungkapkan akan memberikan pendampingan bagi petani porang di Kabupaten Kediri. "Kami akan selalu memberikan pendampingan bagi petani porang. Karena memiliki pasar yang jelas dan pasti," terang Karyani. Pihaknya menambahkan, sampai saat ini tanaman porang pemasarannya rata-rata keluar negeri (ekspor). Yaitu negara Jepang, Korea, Cina, dan beberapa negara di Eropa. "Karena tanaman porang sebagai bahan kecantikan, tepung dan bahan baku makanan-makanan nonkimia. Dan tahun ini baru tercukupi 10 persen dari permintaan pasar," sambungnya. Ke depan, tambah Karyani, pihaknya akan bekerja sama dengan pabrik-pabrik untuk pengelolaan porang. Terutama pabrik-pabrik yang ada di Kabupaten Kediri. "Sebelumnya sudah ada pabrik-pabrik pengelolaan porang. Akan tetapi saat ini sudah berhenti. Karena produksi tanaman porang sangat minim. Maka dari itu akan kami berusaha membangkitkan kembali produktivitas porang, khususnya di Kabupaten Kediri," tegas Karyani, yang sudah mendampingi petani porang di Kabupaten Kediri. (mis/mad/fer)
Sumber: