Partai NasDem Optimis Dongkrak  300.000 Suara di Pilkada Surabaya

Partai NasDem Optimis Dongkrak  300.000 Suara di Pilkada Surabaya

Surabaya, memorandum.co.id -  DPD Partai NasDem Kota Surabaya optimis dapat mendongkrak suara mencapai 300.000 pemilih di Pilkada Surabaya. Ketua DPD Partai NasDem Kota Surabaya Robert Simangunsong mengatakan, untuk mendongkrak suara Machfud Arifin (MA), Partai NasDem Kota Surabaya mempunyai target 300.000 suara. "Pembentukan dari tingkat kecamatan, kelurahan, RW/RT, sudah kita siapkan. Di NasDem sendiri sudah mempunyai e-KTA elektronik dan sudah 100.000 warga tergabung di Partai NasDem, jadi kita sudah siap memenangkan MA di Pilkada Surabaya," Minggu (2/7). Kenapa Partai NasDem menyodorkan nonkader bukan kader NasDem untuk menjadi pendamping MA. Robert Simangunsong menjelaskan, siapapun untuk menjadi pendamping MA diperbolehkan. "Tapi jika di internal kader di bawah elektabilitas yang lain, tentu kita mengusulkan yang elektabilitas yang lebih tinggi. Karena NasDem pingin menang dan mempunyai wali kota di Surabaya," terangnya. Lanjutnya, jadi NasDem memilih bacawawali sudah melakukan berbagai survei dari seluruh partai. Sehingga nama Azrul Ananda yang mempunyai elektabilitas, popularitas, dan dikenal di kalangan meluas di Surabaya. "Faktor itu yang kita inginkan, kenapa Partai NasDem optimis memilih Azrul Ananda untuk mendampingi Pak MA. Intinya NasDem mementingkan kebangsaan bukan kepentingan partai," ungkapnya. Pilkada Surabaya di tengah pandemi covid, kata Robert, partai NasDem telah menyiapkan strategi dam mekanisme pemenangan MA di Pilkada Surabaya. "Intinya kita sudah punya senjata dan berjuang maksimal secara optimis, srtuktur, sistematis, dan masif," tandasnya. Sebagai kader Partai NasDem, Vinsensius Awey legowo meski gagal dapat rekom DPD Partai Nasdem. Vinsensius Awey menegaskan, karena keduanya adalah bukan kader Partai NasDem maka tentunya dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi ke depan. "untuk jauh lebih mempersiapkan dan melahirkan kader sendiri untuk maju kontestasi pilkada dan tidak hanya serta merta mengikuti tren demokrasi saat ini yang dijalankan oleh banyak parpol yakni demokrasi politik asal menang," ungkapnya. Terkait nama Azrul Ananda yang diusulkan, secara pribadi Awey akui, salah satu nama yang patut diperhitungkan jika dilihat dari sisi popularitas dan elektabilitas. Beberapa kali survey independen menempatkan AA dengan posisi tingkat popularitas dan elektabilitas tertinggi dibandingkan lainnya.(why/tyo)  

Sumber: