Polisi Sebut Motif Pembataian Istri Rejoslamet Lantaran Cemburu
Jombang, Memorandum.co.id - Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Jombang terus mendalami kasus pembunuhan sadis yang dilakukan oleh Safa’at (49), warga Dusun Ngenden, Desa Rejoslamet, Kecamatan Mojowarno. Upaya hukum untuk mendalami hal itu dilakukan dengan mengebut proses penyidikan terhadap tersangka yang berhasil diamankan beberapa saat setelah aksi kejinya. Dipaparkan oleh Kasat Reskrim Polres Jombang, AKP Christian Kosasih, hasil pemeriksaan sementara, tersangka mengaku nekad melakukan perubuatan keji lantaran kecewa dan sakit hati. Kekecewaan itu dipicu sebab selama 9 tahun mengadu nasib di luar negeri namun hasilnya tidak ada. “Tersangka juga menrasa cemburu serta menganggap istrinya memiliki PIL (pria idalam lain-red). Saat ini masih kami dalami, pengakuan sementara itu karena sakit hati dan dendam karena pelaku selama ini kan bekerja di luar negeri selama 9 tahun, tapi pulang tidak ada hasil,” paparnya, Sabt (1/8). Selain memastikan melakukan proses autopsi untuk mengetahui penyebab kematian Sri Istuningati, polisi juga bakal melakukan pendalaman untuk mengungkap motif sebenarnya. “Sementara masalah dendam, karena cemburu pelaku menuding istrinya punya selingkuhah, tapi sekarang masih terus kami dalami, nanti akan kami kabari lagi perkembanganya,” terangnya. Sebelumnya, Sri Istuningati ditemukan tewas bersimbah darah di kamar rumahnya, Jumat (31/7) malam. Belakangan diketahui, penyebab korban meninggal dengan luka di bagian kepala serta lehernya akibat perbuatan suami. Tak hanya sang istri, tersangka juga menganiaya putranya, Noval Fitri Choirul Huda (19), dengan senjata tajam. Akibatnya, Noval mengalami luka parah dan harus dilarikan ke RSK Mojowarno dengan kondisi kritis. Korban dianiaya ayahnya di lantai atas rumahnya saat tengah bermain handphone. Usai kejadian, tersangka langsung menyerahkan diri kepada Polisi. Saat ini jenazah korban masih berada di kamar mayat RSUD Jombang untuk kepentingan autopsi. “Sekarang masih akan melakukan autopsi untuk mengetahui penyebab kematiannya dan luka yang dialami korban,” pungkas Kosasih.(wan)
Sumber: