Penjara Lowokwaru akan Dijadikan Wisata Ekstrim

Penjara Lowokwaru akan Dijadikan Wisata Ekstrim

Malang, Memorandum.co.id - Masyarakat Malang Raya segera disuguhi lokasi wisata ekstrim. Nantinya, wisatawan akan diperlihatkan beragam perkembangan mekanisme pidana mati. Dari hukuman pancung hingga strom. Ini menyusul segera dibukanya wisata Sarana Asilmilasi Edukasi (SAE) oleh Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas 1 Lowokwaru Malang. Berintegrasi dengan wisata museum di dalam penjara, yang telah diresmikan sebelumnya. Mengingat, Lapas Lowokwaru sudah ada sejak tahun 1918. "Kita siapkan lokasi yang berkonsep berbeda dari yang lainya. Diawali dari titik kumpul di Jagongan Jail, masuk ke museum di dalam lapas, dilanjutkan ke lokasi wisata SAE di daerah Ngajum. Sementara sebagai pelaksana lapangan, adalah para warga binaan dari Lapas Kelas 1 Lowokwaru," terang Kalapas Lowokwaru, Anak Agung Gede Krisna ditemui Memorandum, di Jagongan Jail (Kafe Lapas), Rabu (29/7). Di museum akan ditemukan berbagai macam benda antik bersejarah, mulai dari kendaraan kuno, ranjang besi, genset kuno, hingga wajan berukuran raksasa yang menjadi unggulan dalam museum. Usai dari dalam penjara, wisatawan akan digeser dibawa ke lokasi lain yakni, wisata SAE di kawasan Ngajum. Pemberangkatannya, wisatawan bisa memilih menggunakan kendaraan biasa atau kendaraan tahanan. Hal ini sekaligus edukasi masyarakat, bagaimana jika menjadi tahanan. Jika hal itu tidak cocok, diharapkan masyarakat agar tidak melanggar hukum Di kawasan seluas 20 hektar itu, diperlihatkan aneka ragam perkembangan pidana mati. Mulai mekanisme hukuman pancung, strom dan lainya. Selain itu, yang tak kalah pentingnya, adalah pemandangan alam yang sangat indah. Dengan durasi waktu rekreasi yang ditentukan, destinasi wisata Lapas, menjadi lokasi wisata unik dan penuh sensasi. "Semua disuguhkan oleh para warga binaan dari Lapas Lowokwaru. Dan yang terbaru, sedang dibangun double track untuk pecinta MTB untuk Fun dan Profesional. Tentunya semua bisa sambil menikmati pemandangan alam. Termasuk sayur mayur yang ditanam para warga binaan Lapas. Jadi, petaninya pada bertato," lanjut pria asal Bali ini. Sementara itu, di Jagongan Jail (Kafe Lapas) yang berada di kawasan Rumah Dinas Kalapas, disiapkan beragam hidangan menu yang tak kalah ekstrim. Tentunya, masih ditambah dengan, aneka minuman yang menyegarkan. Ditambah lagi, lokasi tempat makan minum yang mengasyikkan. "Yang paling diminati pecinta kuliner, nasi goreng keroyokan dan mie pembunuhan. Dan beberapa menu lainya," terang pramusaji, yang juga salah satu warga binaan penjara Lowokwaru. (edr)

Sumber: