Pemangkasan Pohon PLN UPJ Probolinggo Dikomplain Warga

Pemangkasan Pohon PLN UPJ Probolinggo Dikomplain Warga

Probolinggo, Memorandum.co.id - Pemangkasan pohon untuk pemeliharaan kabel listrik yang dilakukan Perusahaan Listrik Negara (PLN) UPJ Probolinggo menuai komplain warga. Sebab, pemangkasan dinilai asal-asalan. Sehingga merusak estetika beberapa lokasi pangkasan pohon yang berada di jalan protokol Kota Probolinggo. Bahkan, ada pohon yang bukan lagi dipangkas tapi ditebang habis hingga batang bawah. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Probolinggo selaku penanggung jawab pemeliharaan tanaman kota banyak mendapatkan komplain masyarakat. Kepala DLH Kota Probolinggo, Rachmadetta mengatakan, pihaknya mendapat informasi dari PLN UPJ Probolinggo bahwa pohon yang dipangkas tersebut sering mengganggu jaringan. "Namun komitmennya mengganti pohon dan akan melakukan penanaman di Kota Probolinggo," ujar Rachmadetta, Selasa (28/7/2020). Menurut Rachmadetta, sebelumnya sudah ada koordinasi antara PLN UPJ Probolinggo dengan DLH Kota Probolinggo. Secara teknis, PLN yang bertanggung jawab dan melaksanakan di lapangan. “Kalau DLH memangkas punya standar dan terlihat rapi. Ini juga fasilitas umum, ditanam susah payah sampai bisa digunakan berteduh,” tandasnya. Menanggapi hal tersebut, Kepala Kantor PLN UPJ Probolinggo, Ghery Gerhadi menyebut, pihaknya telah mengajukan izin sebelumnya, baik kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Probolinggo maupun kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Balai Besar Jalan Nasional VIII Surabaya. Bahkan, PLN UPJ Probolinggo melakukan pemangkasan pohon yang berdekatan dengan jaringan listrik karena sangat berbahaya mengganggu jaringan, terutama saat musim angin seperti saat ini. Pemangkasan pohon itu dilakukan pada pekan terakhir bulan Juli 2020 atau menjelang tiba musim angin. "Guna mempercepat prosesnya, PLN UPJ Probolinggo menerjunkan 16 regu yang dibantu PLN Pasuruan dan Surabaya. Bila pepohonan, ranting itu sampai menempel jaringan 20 kilovolt ini yang padam ini bukan hanya satu desa tetapi kecamatan bahkan Kota Probolinggo," terang Ghery. Sejumlah kawasan seperti Jl. Mastrib, Jl. Cokroaminoto, Jalur Selatan Wonoasih dan Jl. Brantas, lanjut Ghery, merupakan jalur utama jika terjadi gangguan maka pemadaman akan meluas. Terdata sekitar 500 pohon yang harus dilakukan pemangkasan karena terlalu dekat dengan jaringan listrik. Hingga saat ini tersisa sekitar 50 pohon di Jalan Brantas yang belum rampung dipangkas. Soal penyebab utama terjadinya jaringan listrik padam di Probolinggo, Ghery mengatakan, karena pohon, layang-layang dan material PLN. "Terjadinya gangguan jaringan itu 70 persen penyebabnya pohon, 20 persen layang-layang dan 10 persen karena material kita," sebutnya. Pascadilakukan pemangkasan, pihak PLN UPJ Probolinggo segera menyalurkan bantuan bibit pohon dan tanaman hias untuk penghijauan kembali. "Kami punya komitmen pascapemangkasan akan melakukan penanaman pohon yang akan disebar di wilayah Kota Probolinggo," pungkas Ghery.(mhd)

Sumber: