Dr Andani Siap Tingkatkan Kapasitas Labkesda Surabaya Tangani Covid-19
Surabaya, memorandum.co.id - Kepala Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas (Unand), Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), Dr dr Andani Eka Putra menyatakan siap mendukung Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dalam upaya percepatan penanganan Covid-19. Salah satunya adalah rencana peningkatan kapasitas pengujian di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Surabaya. “Salah satu solusi yang kami rancang adalah Labkesda Surabaya diaktifkan dengan target se-optimal mungkin. Paling tidak pada akhir Agustus itu Labkesda Surabaya itu bisa sampai 4000 sampel per hari,” kata Andani, usai melakukan pertemuan dengan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di rumah dinas wali kota, Jalan Sedap Malam Surabaya, Sabtu (18/7). Andani menyebut, jika nantinya jumlah pemeriksaan di labkesda meningkat, otomatis angka positif juga banyak. Tapi hal itu tak menjadi masalah. Sebab, orang-orang yang ditemukan melalui masifnya rapid test dan swab yang dilakukan itu adalah mereka dengan potensi sebagai penular. “Tidak usah takut dengan jumlah positivity rate yang banyak, nanti sembuhnya juga cepat. Orang-orang tanpa gejala itu akan sembuh dalam 14 hari. Dengan cara seperti itu, maka angka kematian juga turun otomatis, dan penyebaran di masyarakat juga bisa dikurangi,” papar dia. Nah, salah satu tujuan Andani datang ke Surabaya ini adalah untuk menginventarisir apa saja kebutuhan untuk pengembangan lab pengujian Covid-19 di Surabaya. Termasuk pula pengembangan kapasitas, alur sistem kerja, hingga kebutuhan tenaga SDM (Sumber Daya Manusia) yang mumpuni. “Kepala BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) sudah menyatakan bahwa apapun kebutuhan Jatim, Labkesda Surabaya, BNPB akan berusaha untuk memenuhi,” terangnya. Sembari menunggu pengembangan kapasitas pengujian di Labkesda, Andani menyebut, untuk sementara waktu sampel di Surabaya akan dikirim ke lab di Unand, Kota Padang, Sumatera Barat. “Untuk sampel (di Surabaya) itu, sementara akan dikirim ke Padang untuk pemeriksaan. Kapasitas di sana besar, bisa mengerjakan 3.000 per hari,” ungkap dia. Ia menambahkan, dengan meningkatkan kapasitas pemeriksaan, maka orang-orang dengan potensi sebagai penular itu bisa segera dicegah dan ditangani. Sebab, prinsip pertama dalam pemeriksaan Covid-19 ini adalah bagaimana memutus rantai penularan. “Kalau kita periksanya sedikit-sedikit ya sedikit-sedikit juga (ditemukan) positifnya. Tapi yang menjadi kerugian kita adalah ini yang menyebar terus tidak kita temukan kan bahaya. Jadi peningkatan positif itu adalah hal yang tidak perlu kita takutkan,” pungkasnya. (udi/tyo)
Sumber: